LEBAK, iNewsPandeglang.id - Peristiwa perampokan yang menimpa seorang perangkat desa (prades) di Cijaku, Lebak, Banten, membuat geger warga setempat. Kejadian ini terjadi pada Kamis (27/6/2024) siang dan melibatkan dua orang pelaku yang mengancam dengan senjata api di kawasan perkebunan karet wilayah Pajagan, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Lebak, Banten.
Peristiwa tragis ini terjadi ketika korban bernama Saepudin (39) sedang dalam perjalanan menuju Malingping.
Menurut kesaksian korban, Saepudin awalnya berangkat dari rumah dan singgah di kantor desa untuk memberitahu kepada kepala desa bahwa ia akan membayar uang pajak ke bank. Selama perjalanan, korban bertemu dengan sekdes Cijaku dan prades Desa Cihujan.
Dia tidak curiga bahwa ada yang mengikuti dan membawa motor di belakangnya. Saat berada di area perkebunan karet yang sepi, korban mendapati dirinya dipepet oleh dua orang pelaku yang mengendarai motor KLX. Salah satu pelaku menendang motor korban hingga ia jatuh.
"Saya langsung merespons dengan mencabut kunci kontak motor dan membuangnya. Pelaku kemudian mengancam saya dengan pistol dan merampas tas yang berisi uang Rp32 juta. Ponsel pun diminta pelaku, namun tidak ada karena terlempar ke semak-semak," ujarnya saat ditemui pada Jumat (28/6/2024).
Saepudin mengaku tidak melawan karena takut. Pelaku terlihat dua orang, satu menggunakan kaos oblong, celana jeans, masker, dan sarung tangan, sedangkan yang satunya lagi menggunakan helm.
Setelah perampokan, kedua pelaku melarikan diri ke arah Malingping. Korban merasa syok setelah kejadian dan beberapa saat mencari ponsel yang terlempar. Pertama kali ia menghubungi sekdes setelah kejadian. "Sepi tidak ada yang lewat baru beberapa menit kejadian nah baru ada yang lewat."
Sementara itu, Kapolsek Cijaku AKP RD Iwan Kriswana mengatakan kejadian tersebut terjadi di area perkebunan karet di jalur Gunung Kecana-Malingping, Desa Cihujan. "Korban dari kejadian tersebut adalah Saepudin alias Songlay, perangkat desa Cijaku, yang rencananya mengantar uang pajak senilai Rp28 juta dan tambahan uang pribadi Rp4 juta ke Bank BJB, dengan total kerugian mencapai Rp32 juta," katanya.
Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Buser, Jatanras Polres Lebak, dan polsek sekitar.
Menurut Kaposek Cijaku, kejadian semacam ini baru pertama kali terjadi hari ini sejak dirinya menjabat di Polsek Cijaku dan diharapkan tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk meminta bantuan pengawalan kepolisian saat menyetorkan atau mengambil uang, yang disediakan secara gratis oleh instansi kepolisian untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk meminta bantuan pengawalan kepolisian saat menyetorkan atau mengambil uang seperti ini. Ini gratis tidak diminta bayaran untuk mencegah kejadian seperti yang terjadi kemarin," pungkasnya.
Editor : Iskandar Nasution