Orangtua Murid Keluhkan Sulitnya Akses PPDB Online Tingkat SMP di Pandeglang

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Orangtua murid di Pandeglang, Banten, mendatangi sekolah guna mendaftarkan anaknya secara online. Mereka mengaku tidak paham atau tidak tahu cara mendaftar dengan cara online atau PPDB online. Khawatir anak mereka tidak diterima, pihak orang tua akhirnya meminta bantuan pihak sekolah untuk mengisi pendaftaran anak-anak mereka.

Pantauan di lokasi pada Senin (24/6/2024) suasana saat para orang tua calon siswa mengantarkan anaknya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama atau SMP pada Penerimaan Peserta Didik Baru, atau PPDB tahun ajaran 2024-2025. 

Baca Juga

Biang Kerok Penyebab Munculnya Pungli di SMAN/SMKN di Banten Diungkap Ombudsman, Wajib Baca!

Hal tersebut terlihat di SMP Negeri 3 Pandeglang. Para siswa dan orang tuanya pun didampingi para guru untuk melakukan pendaftaran PPDB secara online. Hal tersebut dikarenakan para orang tua siswa tidak mengerti atau kesulitan mendaftar sendiri. Rata-rata para orang tua calon siswa merupakan buruh kasar dan tidak mengenyam pendidikan.

Para orang tua calon siswa mengaku kesulitan seperti halnya dikeluhkan oleh
Imas dan Siti Juarsi  jika mereka sendiri yang melakukan pendaftaran PPDB secara online.

"Namun kami sangat senang, karena pihak sekolah mendampingi langsung para siswa untuk melakukan pendaftaran," ujarnya.

Baca Juga

Ombudsman Beberkan Temuan Over Capacity di SMAN/SMKN Banten, Pantesan Siswa Dipungut Iuran Terus!

Sementara Kepala SMP Negeri 3 Pandeglang, Ading Suhendi, mengatakan bahwa sebetulnya pendaftaran PPDB tingkat SMP tahun ajaran 2024-2025 ini dibuka secara online dan bisa dilakukan oleh pihak calon siswa di rumah masing-masing. 

"Namun, untuk mempermudah pendaftaran karena keterbatasan pengetahuan, pihak sekolah pun membuka pendaftaran di sekolah," katanya

Pihak sekolah berharap, ke depannya, sosialisasi mengenai cara mendaftar PPDB online dapat ditingkatkan agar lebih banyak orang tua yang memahami proses tersebut dan tidak mengalami kesulitan yang sama.

Editor : Iskandar Nasution