get app
inews
Aa Read Next : Sekolah UNRWA di Gaza Dihantam Bom Israel Tewaskan 18 Orang, Sekjen PBB Geram

Bikin Israel Kewalahan, Pejabat AS Sebut Hamas Ubah Taktik Perang di Gaza

Minggu, 09 Juni 2024 | 05:48 WIB
header img
Hamas telah mengubah strategi perang di Gaza dari gerilnya menjadi penyergapan (Foto: Reuters)

GAZA, iNewsPandeglang.id - Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Hamas telah mengubah strategi perangnya di Gaza, membuat situasi semakin sulit bagi Israel. Setelah kehilangan sekitar setengah dari pejuangnya selama 8 bulan perang, Hamas kini lebih mengandalkan taktik gerilya dan penyergapan.

Sebelumnya, Hamas memiliki sekitar 20.000 hingga 25.000 pejuang, namun kini diperkirakan hanya tersisa antara 9.000 hingga 12.000. Kondisi ini memaksa mereka untuk menghindari pertempuran panjang dan fokus pada serangan penyergapan dan penggunaan bom rakitan yang menargetkan personel serta kendaraan Israel di belakang garis musuh.

Menurut beberapa warga Gaza, perubahan taktik ini sangat terasa. Wissam Ibrahim, seorang warga Gaza, mengatakan kepada Reuters, “Pada bulan-bulan sebelumnya, pejuang Hamas akan mencegat, menyerang, dan menembaki pasukan Israel setelah mereka masuk dalam jangkauan. Tetapi sekarang, ada perubahan penting dalam mode operasi, mereka menunggu sampai pengerahan kemudian memulai penyergapan dan serangan.”

Para pejabat AS yang mengamati perkembangan di Gaza menyebutkan bahwa taktik semacam ini bisa menopang Hamas selama beberapa bulan mendatang. Hamas mampu bertahan dengan senjata yang diselundupkan ke Gaza melalui terowongan serta senjata rampasan dari tentara Israel.

Senada dengan pandangan para pejabat AS, Penasihat Keamanan Nasional Israel menyatakan bahwa taktik baru ini bisa memperpanjang konflik hingga akhir 2024. Peter Lerner, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menyatakan bahwa militer Israel sedang beradaptasi dengan perubahan taktik tersebut. Menurutnya, menghancurkan Hamas sebagai entitas pemerintahan lebih realistis daripada membunuh satu per satu pejuangnya yang seolah tidak habis.

"Menghancurkan Hamas sebagai otoritas pemerintahan adalah tujuan militer yang bisa dicapai,” ujarnya.

Dengan perubahan taktik ini, pertempuran di Gaza diprediksi akan terus berlangsung dengan ketegangan yang tinggi, membuat situasi semakin kompleks bagi Israel.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut