JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengumumkan rencana untuk menggelar aksi besar-besaran menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Aksi ini diinisiasi sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dinilai merugikan buruh.
Said Iqbal menegaskan bahwa program Tapera belum layak dijalankan saat ini.
Menurut Said Iqbal, belum ada kejelasan terkait kepastian apakah buruh dan peserta Tapera akan otomatis mendapatkan rumah setelah bergabung dengan program ini.
"Dengan upah rata-rata buruh Indonesia sebesar Rp3,5 juta per bulan, maka iuran Tapera sekitar Rp105.000 per bulan atau Rp1.260.000 per tahun. Dalam jangka waktu 10-20 tahun, uang yang terkumpul hanya akan mencapai Rp12.600.000 hingga Rp25.200.000," jelas Said.
Rencana aksi besar-besaran ini diharapkan dapat menarik perhatian pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan Tapera yang dianggap tidak realistis dan membebani buruh.
Editor : Iskandar Nasution