get app
inews
Aa Text
Read Next : Erick Thohir Ungkap Strategi Rahasia untuk Juara Piala AFF 2024, Bisa Jadi Kejutan!

Sejarah Kebaya, Pakaian Nasional Perempuan Indonesia yang Identik di Hari Kartini

Minggu, 21 April 2024 | 19:53 WIB
header img
Sejarah kebaya sebagai pakaian nasional perempuan Indonesia yang identik dengan Hari Kartini memiliki akar yang dalam dan kaya akan makna. Foto Ilustrasi Freepik/johnstocker

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejarah kebaya sebagai pakaian nasional perempuan Indonesia yang identik dengan Hari Kartini memiliki akar yang dalam dan kaya akan makna menarik diulas untuk diketahui. Kebaya tidak hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga merupakan simbol dari perjuangan emansipasi wanita dan identitas budaya Indonesia. 

Kebaya yang dipakai oleh Kartini pada zamannya bukanlah sekadar pakaian biasa, tetapi juga melambangkan nilai-nilai budaya dan perjuangan sosialnya. Kebaya yang dikenakan oleh Kartini pada masa itu mungkin berbeda dari kebaya modern yang kita kenal sekarang, tetapi kesan kemuliaan, kesopanan, dan keanggunan tetap terpancar dari busana tersebut.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April, penting untuk mempelajari dan menghargai sejarah kebaya serta peran pentingnya dalam perjuangan emansipasi wanita di Indonesia. Ini adalah cara yang baik untuk menghormati warisan dan kontribusi besar yang telah dilakukan oleh R.A Kartini serta generasi perempuan lainnya dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Hari Kartini di Indonesia seringkali diidentikkan dengan kebaya karena Raden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal sebagai Kartini, sering mengenakan pakaian tradisional tersebut. Kartini, sebagai seorang tokoh pejuang emansipasi wanita, sering terlihat mengenakan kebaya dalam potret-potretnya.

Pilihan Kartini untuk mengenakan kebaya memiliki makna simbolis yang dalam. Kebaya adalah pakaian tradisional Indonesia yang sering dikaitkan dengan nilai-nilai keindahan, keanggunan, dan kebangsawanan. Dengan memilih mengenakan kebaya, Kartini secara tidak langsung mengangkat martabat pakaian tradisional Indonesia dan mengapresiasi keindahan budaya lokal.

Selain itu, penggunaan kebaya oleh Kartini juga dapat diartikan sebagai perlawanan terhadap penjajahan dan pengaruh budaya Barat yang pada saat itu sedang merajalela. Dengan tetap mengenakan pakaian tradisional Indonesia, Kartini mempertahankan identitas budaya bangsanya dan menunjukkan kebanggaannya akan warisan budaya lokal.

Dikutip dari berbagai sumber, Kebaya memiliki sejarah panjang di Indonesia. Awalnya, kebaya merupakan busana khas perempuan Jawa pada abad ke-15. Pada masa itu, kebaya terdiri dari baju atasan yang dipadukan dengan kain.

Meskipun kebaya memiliki akar dalam budaya Jawa, pengaruh Islam juga memainkan peran dalam perkembangannya. Kata "kebaya" sendiri berasal dari wilayah sebelah barat Samudra Hindia yang mengacu pada pakaian wanita.

Pada abad ke-18, kebaya tidak hanya dipakai oleh kaum bangsawan atau priyayi, tetapi juga oleh masyarakat pribumi. Kebaya menjadi populer di berbagai kalangan sosial, termasuk perempuan Jawa dan wanita keturunan Belanda.

Perkembangan kebaya sebagai simbol nasional perempuan Indonesia diawali oleh kehadiran Ibu Trimutri yang mengenakan kebaya pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Hal ini membantu mengubah citra kebaya dari sekadar pakaian tradisional menjadi pakaian nasional.

Saat ini, kebaya tidak hanya dipakai pada acara resmi atau tradisional, tetapi juga telah menjadi bagian dari busana modern. Kebaya dipadukan dengan berbagai bahan dan desain yang sesuai dengan perkembangan mode, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan keanggunannya.

Dengan demikian, kebaya tidak hanya menjadi pakaian identitas perempuan Indonesia, tetapi juga merupakan simbol dari perjuangan dan kebanggaan akan warisan budaya yang kaya. Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April menjadi momentum penting untuk menghargai sejarah dan makna mendalam di balik kebaya sebagai pakaian nasional perempuan Indonesia.

Itulah sejarah kebaya, pakaian adat yang identik dengan Hari Kartini.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut