LEBAK, iNewsPandeglang.id - Warga Kampung Cigedang, Desa Leuwi Ipuh, Kecamatan Banjarsari, Lebak, Banten, nekat menantang bahaya dengan melintasi Sungai Ciliman yang berarus deras untuk beraktivitas. Hal ini disebabkan karena jembatan gantung yang merupakan akses utama mereka telah ambruk belum lama ini.
Kabar tentang putusnya jembatan gantung di Desa Lewi Ipuh, Lebak, Banten, menjadi viral di media sosial dan memberikan peringatan penting tentang pentingnya menggunakan infrastruktur yang aman. Jembatan tersebut menjadi akses utama bagi warga, karena mereka harus melakukan perjalanan yang cukup jauh jika tidak melintasi jembatan tersebut.
Akibat jembatan ambruk ini warga terpaksa menyebrangi sungai berarus deras untuk aktivitas berziarah, bertani atau pergi ke kampung yang lainnya.
Mei warga setempat mengatakan kondisi jembatan yang tidak layak dan berpotensi berbahaya bagi penggunaannya. Jika tali sling jembatan tersebut kecil dan tidak memungkinkan untuk menampung kapasitas yang besar, itu bisa menjadi masalah serius bagi keselamatan orang yang melintasinya. Jembatan yang tidak layak bisa menyebabkan risiko kecelakaan dan menimbulkan ketakutan bagi pengguna jembatan.
"Dengan adanya kondisi seperti ini, kita benar-benar terhambat banget dengan aktivitas. Ini kan airnya deras juga, lumayan takut juga," ujarnya.
Devi Nurrahman warga lainnya mengatakan, warga terpaksa menyebrang arus medki sangat menegangkan dan berbahaya, terutama bagi anak-anak dan orang yang mungkin tidak terbiasa dengan kondisi tersebut. Sungai yang berarus deras bisa sangat berbahaya, bahkan bagi yang terampil sekalipun jika tiba-tiba ada banjir.
"Waduh, ngeri, Pak. Walaupun airnya kecil, tapi kan deras. Kalau bagi saya sih, orang tua ya biasa. Cuma kan, ini anak-anak kesian, gitu.
Warga mendorong pemerintah untuk segera memberikan solusi, terutama dengan membangun kembali jembatan agar akses warga dapat dipulihkan. Insiden ambruknya jembatan gantung di Lebak, Banten, yang menyebabkan 15 warga mengalami luka-luka, mengejutkan banyak pihak.
Jembatan yang merupakan jalur vital bagi warga Lebak itu, ternyata sudah dalam kondisi tidak baik sejak lama, meskipun pernah dikunjungi oleh Wakil Menteri Desa dan dijanjikan untuk direnovasi.
Para korban, termasuk kaum wanita yang tengah melintasi jembatan usai ziarah kubur di hari Lebaran, mengalami luka dan trauma akibat kejadian tersebut. Video amatir merekam detik-detik jembatan gantung terputus, dan warga berharap pemerintah segera membangun kembali jembatan tersebut untuk keamanan dan kenyamanan mereka dalam melintas.
Camat Banjarsari, Mahfud Basyir, menjelaskan bahwa jembatan tersebut dibangun pada tahun 2011 dan sangat dibutuhkan oleh warga karena menghubungkan Desa Leuwi Ipuh dengan Desa Cieterep. Namun, jembatan tersebut tidak mampu menampung banyaknya warga saat melintas.
Editor : Iskandar Nasution