get app
inews
Aa Read Next : Wujudkan Komitmen Peduli Lingkungan dan Masyarakat, PT TCI Pekerjakan 50 Warga Lokal

Jembatan Gantung Ambruk hingga 15 Warga Lebak Luka-luka, Ternyata Pernah Dikunjungi Wamendes

Jum'at, 12 April 2024 | 15:05 WIB
header img
Jembatan gantung Sungai Ciliman di Banjarsari, Lebak, Banten putus ketika dilintasi warga, 15 orang jadi korban. Foto tangkapan layar video viral

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Insiden ambruknya jembatan gantung di Lebak, Banten menyebabkan 15 warga mengalami luka-luka. Kejadian ini mengejutkan banyak pihak karena ternyata jembatan tersebut pernah dikunjungi oleh Wakil Menteri Desa.

Dari informasi yang dihimpun, jembatan tersebut merupakan jalur vital bagi warga Lebak. Namun, kondisinya sudah tidak baik sejak lama. Meskipun pernah dikunjungi oleh Wakil Menteri Desa dan dijanjikan untuk direnovasi, kenyataannya jembatan tersebut tidak kunjung mendapatkan perbaikan.

Para korban setelah terjun bebas ke Sungai Ciliman akibat ambruknya jembatan gantung, 15 warga yang berada di atas jembatan mengalami trauma. Di antara para korban terdapat kaum wanita yang tengah melintasi jembatan usai ziarah kubur di hari Lebaran. Mereka mengalami sejumlah luka dan hanya dirawat seadanya di rumah masing-masing.

Video amatir merekam detik-detik jembatan gantung terputus setelah dilintasi oleh 15 orang warga, yang merupakan para peziarah dari Desa Leuwi Ipuh, Kecamatan Banjarsari, Lebak, Banten, pada Rabu, 10 April 2024.

Para korban terjatuh dari ketinggian 15 meter hingga membentur bebatuan. Beruntung, air sungai tidak dalam kondisi berarus deras, sehingga para korban dapat diselamatkan oleh warga. Sejumlah korban mengalami luka di bagian lengan hingga punggung, dan mengaku mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

Menurut salah seorang korban, Sinta Puspitasari  saat kejadian mereka sempat merekam detik-detik kejadian tersebut. Meskipun jembatan dalam kondisi tidak baik-baik saja, warga tidak memiliki jembatan lain dan harus menempuh perjalanan hingga belasan kilometer jika harus memutar arah. "Jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga karena menuju pemakaman, sekolah, hingga ke ladang pertanian warga," katanya.

Warga berharap pemerintah bisa kembali membangun jembatan tersebut agar mereka dapat melintas tanpa khawatir terjatuh ke sungai.

Camat Banjarsari Mahfud Basyir menjelaskan bahwa jembatan tersebut dibangun pada tahun 2011 dan sangat dibutuhkan oleh warga karena menyambungkan Desa Leuwi Ipuh dengan Desa Cieterep. Namun, jembatan tidak mampu menampung banyaknya warga saat melintas. Meskipun pernah dikunjungi oleh Wakil Menteri Desa, Budi Arie Setiadi, dan dijanjikan untuk dibangun, kenyataannya jembatan tidak kunjung mendapatkan perbaikan. 

"Warga terpaksa secara swadaya membangun jembatan dengan batang bambu dan sling seadanya," ujarnya.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut