Viral, Aksi Sweeping Ormas Buntut Pengeroyokan Tokoh Masyarakat Pandeglang

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejumlah anggota organisasi masyarakat (Ormas) di Pandeglang, Banten melakukan aksi sweeping menyusul dugaan pengeroyokan terhadap seorang tokoh masyarakat di wilayah tersebut oleh sejumlah pria yang diduga merupakan anggota Koperasi Simpan Pinjam (Kosipa) atau Bank Keliling.

Dari video amatir memperlihatkan insiden pengeroyokan terhadap seorang pria yang merupakan tokoh masyarakat di Kecamatan Saketi, Pandeglang, Banten, oleh sekelompok pria yang diduga merupakan anggota Kosipa di Kecamatan Baros, Serang, Banten. Video ini memicu reaksi dari sejumlah anggota Ormas di Pandeglang yang kemudian melakukan aksi sweeping terhadap lokasi-lokasi yang diduga terkait dengan Kosipa.

Baca Juga

6 Oknum Bank Keliling Pengeroyok Ustaz asal Pandeglang Ditangkap, Ternyata Begini Motifnya

Dalam rekaman tersebut, terlihat sejumlah anggota Ormas sedang melakukan sweeping di beberapa lokasi yang diduga menjadi basis kegiatan Kosipa. Beberapa dari mereka dilaporkan mengalami luka-luka dalam aksi tersebut. Sweeping dilaporkan terjadi di beberapa titik, termasuk di Kecamatan Kaduhejo, Kecamatan Karang Tanjung, dan Kecamatan Cadasari.

Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus, membenarkan bahwa sejumlah Ormas melakukan aksi sweeping di wilayah Pandeglang. Dia menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan secara spontan karena kepedulian terhadap korban yang merupakan tokoh masyarakat di Pandeglang.

Oki Bagus juga menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus ini, namun demikian, kejadian tersebut berada di wilayah hukum Polres Serang Kota.

Baca Juga

Ini Kronologi 8 Pria Diduga Anggota Kosipa Keroyok Ustaz dan Santri asal Pandeglang

"Dalam upaya mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang, Polres Pandeglang telah memanggil para pimpinan Ormas, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda," katanya.

Kapolres juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing untuk melakukan tindakan tidak terkontrol akibat situasi tersebut.

Editor : Iskandar Nasution