get app
inews
Aa Text
Read Next : Wujudkan Komitmen Peduli Lingkungan dan Masyarakat, PT TCI Pekerjakan 50 Warga Lokal

Tradisi Unik Ramadan di Rangkasbitung, Letusan Meriam Tanda Waktu Buka Puasa Terdengar hingga 2 KM

Sabtu, 16 Maret 2024 | 19:38 WIB
header img
Tradisi Unik Ramadan di Rangkasbitung Lebak, Letusan Meriam Tanda Waktu Buka Puasa Terdengar hingga 2 Kilometer. Foto iNews/Iskandar Nasution

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Di Rangkasbitung, Lebak, Banten terdapat tradisi unik Ramadan di mana letusan meriam menjadi tanda waktu berbuka puasa yang terdengar hingga radius 2 kilometer. Suara dentuman meriam ini menjadi ciri khas yang ditunggu-tunggu oleh warga setempat, menandai momen istimewa saat berbuka puasa di bulan suci Ramadan.

Suara dentuman merim ini membuat alarm mobil berbunyi kencang. Kegiatan ini merupakan tradisi yang hanya ada selama bulan suci Ramadhan saja. Saat petugas masjid Al Araf, Rangkasbitung, Lebak, Banten, meletuskan 2 buah meriam di halaman masjid. Dentuman meriam ini sebagai pertanda berbuka puasa bagi warga Lebak. 

Kerasnya suara meriam yang terbuat dari besi tersebut, terdengar hingga 2 kilometer dan membuat alarm mobil berbunyi. Letusan meriam di area masjid ini sudah ada sejak tahun 70an lalu. 

Di zaman penjajahan dahulu, warga Lebak yang jarak rumahnya sangat berjauhan, akan sulit mengetahui kapan waktu berbuka dan imsak. Pendiri masjid akhirnya meletuskan meriam sebagai pertanda masuknya waktu berbuka dan imsak.

Acep Najmudin, salah seorang warga Rangkasbitung mengatakan,  dirinya sangat rindu akan tradisi letusan meriam besi tersebut. "Tiap Ramadhan saya selalu datang ke masjid ini untuk mendengarkan suara dentuman meriam, yang sudah ada sejak puluhan tahun silam," ucapnya, Sabtu (16/3/2024).

Sementara Candra, petugas masjid menuturkan, jika hampir setiap tahun dari generasi ke generasi, mereka selalu menyiapkan 2 buah meriam untuk diletuskan. 
"Meriam yang terbuat dari pipa besi sepanjang hampir tiga meter dengan diameter 40 centimeter itu, diberi belerang dan air, lalu kemudian dilemparkan dengan sulutan api," tuturnya.

Meski terdengar cukup kencang, namun banyak warga yang menantikan suara letusan meriam tersebut. Letusan meriam dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat berbuka puasa dan saat imsak di subuh hari.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut