CILEGON, iNewsPandeglang.id - Hasil laboratorium menyatakan bahwa terkait bocornya kimia di PT Chandra Asri, zat yang terhirup oleh masyarakat masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan. Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Lingkungan Hidup telah mengeluarkan hasil uji laboratorium terkait parameter gas kimia senyawa hidrokarbon setelah insiden kegagalan produksi dan kebocoran kimia dari pipa air di PT Chandra Asri Petrochemical.
Pasca insiden kebocoran gas kimia senyawa hidrokarbon dari cerobong pipa air milik PT Chandra Asri Petrochemical di wilayah Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Lingkungan Hidup langsung melakukan pemasangan alat High Volume Air Sampler (HVAS) untuk TSP (Total Suspended Particulate), PM10, dan PM2.5. Alat ini berfungsi sebagai pemantauan udara di tiga titik wilayah yang terdampak paparan zat kimia melalui polusi udara.
Menurut dinas tersebut, bocoran kimia yang terhirup oleh masyarakat masih berada di bawah standar batas mutu yang ditetapkan.
Pemasangan alat High Volume Air Sampler (HVAS) untuk TSP (Total Suspended Particulate), PM10, dan PM2.5 dalam pemantauan udara dilakukan di tiga titik lokasi terdampak. Titik pertama berada di PT. Chandra Asri Petrochemical, titik kedua di lingkungan Warung Kara, Kelurahan Kepuh, dan titik ketiga di lingkungan Dermaga Malang, Kelurahan Gerem.
Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat paparan zat kimia dan partikulat udara di wilayah tersebut.
Andhi Rana, Kepala Bidang Penaatan dan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon, menyatakan bahwa hasil pengujian melalui parameter gas menunjukkan bahwa kebocoran bahan kimia dari pipa air yang terhirup oleh masyarakat masih berada di bawah baku mutu. "Hasil pengujian laboratorium dapat dipertanggungjawabkan," katanya Selasa (23/1/2024).
Sementara Direktur Legal External Affairs & Circular Economy PT. Chandra Asri Petrochemical, Edi Rivai, menyatakan bahwa saat ini kondisi perusahaan masih dalam keadaan shutdown atau berhenti operasional produksinya di titik bocornya kimia dari cerobong pipa air.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, menyatakan bahwa akibat insiden kegagalan industri bocornya kimia dari pipa air yang terhirup oleh masyarakat mencapai radius lima belas kilometer. " Sehingga ratusan warga terpapar akibat terhirup cairan kimia sehingga membuat warga mengalami pusing dan mual-mual," ungkapnya.
Editor : Iskandar Nasution