BPBDPK: 73 Rumah di Kabupaten Pandeglang Rusak Imbas Diterjang Angin Puting Beliung

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sebanyak 73 rumah mengalami kerusakan imbas angin puting beliung yang kembali menerjang Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (30/12/2023) sore. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang menerima laporan dari masyarakat mengenai terjadinya bencana angin kencang atau angin puting beliung di Kampung Batubantar, Kecamatan Cimanuk.

Bencana angin kencang di Kecamatan Cimanuk, Pandeglang, telah menyebabkan kerusakan serius di dua desa, yaitu Desa Batubantar dan Desa Kadumadang. Laporan awal mencatat hampir 73 rumah, 10 ruko, dan 1 bengkel mengalami kerusakan cukup parah. Tim BPBDPK sedang berupaya mendata dan mengevaluasi dampak bencana tersebut. 

Baca Juga

Diterjang Angin Puting Beliung, Puluhan Rumah di Muncang Lebak Rusak, 1 Roboh

Tim BPBDPK Kabupaten Pandeglang terus berada di lapangan untuk melakukan pendataan terkait korban dan kerusakan rumah pasca bencana angin puting beliung. Langkah ini penting untuk memahami dampak secara menyeluruh dan memberikan bantuan yang sesuai kepada warga yang terdampak. 

Sekretaris BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, khususnya angin kencang dan puting beliung. Kesadaran akan potensi bahaya dapat membantu masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan diri dan harta benda.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, terutama angin kencang dan puting beliung," ujarnya melalui siaran pers diterima, Minggu (31/12/2023).

Baca Juga

20 Rumah Rusak Tersapu Angin Puting Beliung, 1 Rumah di Lebak Banten Rata dengan Tanah

Nana menambahkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah saat cuaca buruk. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengecek kondisi bangunan dan pohon di sekitar rumah, sebagai langkah pencegahan lebih lanjut terhadap potensi bahaya yang dapat timbul akibat cuaca yang tidak stabil.

Editor : Iskandar Nasution