Serunya Spearfishing, Berburu Ikan Laut Hasil Tangkapan Bisa Dipilih

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Selain menangkap ikan dengan jala atau memancing tekhnik menangkap ikan juga dilakukan dengan alat tombak atau dengan senjata khusus (gun). Tekhnik ini disebut spearfishing. Tekhnik berburu ikan di dasar laut atau spearfishing menjadi salah satu pekerjaan yang ramai digeluti para nelayan tradisional di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
Spearfishing dapat diartikan hobi menyelam sambil menikmati keindahan laut dan tentunya dapat menangkap ikan sesuai keinginan. Dahulu para nelayan menggunakan tombak untuk mendapatkan ikan, namun saat ini banyak nelayan yang mengubah tombak menjadi senjata yang memiliki anak panah atau gun.
Di Desa Nelayan, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten sebagian masyarakat mulai mengubah cara mencari ikan dari menggunakan jala atau memancing, kini para nelayan mulai menggeluti spearfishing.
Spearfishing lebih mempermudah nelayan untuk mendapatkan ikan, termasuk ukuran dan jenisnya. Para nelayan tentunya akan mencari ikan yang berukuran sedang hingga berukuran besar dan membiarkan ikan kecil unutk tumbuh besar.
Herly dan Imat, nelayan spearfishing mengungkapkan bahwa menggunakan tekhnik spearfishing mereka lebih cepat mendapatkan ikan. Dalam sehari, hasil tangkapan bisa mencapai hingga 50 kilogram. Jenis-jenis ikan yang dipilih di antaranya ikan Baronang, Kakap, Giant Trevally (GT) dan ikan-ikan besar lainnya.
"Hasil tangkapan biasanya dijual dan dikonsumsi untuk keluarga," ujar mereka saat ditemui belum lama ini.
Para nelayan mengaku senang mencari ikan dengan spearfishing. Selain berolah raga, mereka bisa mendapatkan banyak cuan dari menjual hasil tangkapan.
Para nelayan juga dapat menyelamatkan terumbu karang karena tidak melakukan pemboman ikan. Namun jika kondisi laut sedang tidak bersahabat atau keruh para nelayan tidak bisa ke laut karena ikan tidak bisa terpantau.
Editor : Iskandar Nasution