PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Buntut ditutupnya akses jalan masuk dua di Pantai Carita, Pandeglang, Banten soal sengketa lahan kian memanas. Awalnya pintu masuk dua ditutup sementara pintu satu tidak, akibatnya para pedagang dan pengelola melakukan aksi menghadangkan kendaraan di pintu masuk satu untuk memblokir pintu masuk itu.
Pantauan di lokasi pada Minggu (27/8/2023) sore, sejak penutupan pintu 2 Pantai Karangsari Carita pengelola yang berada di Karangsari 2 akhirnya memblokade pintu masuk Karangsari 1 yang dikelola oleh Eka Budiman dengan sebuah kendaraan pick up milik pengelola Lusia. Aksi itu diduga usai truk di Karangsari 2 hendak menurunkan bebatuan kembali.
Sebuah truk muatan batu blokade pintu masuk 2 Pantai Karangsari Carita. Foto iNews/Iskandar Nasution
Akibatnya, para pedagang yang berada di lokasi wisata Karangsari 2 mengamuk ancam blokade pintu satu. Tampak petugas kepolisian pun menengahi massa dan mengamankan agar tidak terjadi chaos.
Tampak di Pintu 1 warga ramai-ramai menggotong mobil tersebut agar tidak menghalangi pintu masuk. Rencananya malam ini akan dilakukan polisi line kedua-dua pintu oleh pihak kepolisian lantaran belum ada kesepakatan damai.
Buntut Penutupan jalan masuk wisata warga blokade pintu utama. Foto iNews/Iskandar Nasution
Lusia pengelola Pantai Karangsari 2 sambil membawa pengeras suara menyebut truk menutup pintu 2 sudah 3 kali. Dia mengaku mengalah terus dan ini harus adil. Truk batu jangan menghalangi pintu 2 harus digeser dan pik up juga akan dipindahkan.
Anton, salah seorang pedagang dan pemilik toilet umum di Karangsari 1 mengatakan, gegara Lusia menghadangkan mobil di pintu masuk 1 sehingga terjadi adu mulut.
"Ini gara-gara Lusia yang tidak punya legal tapi menguasai tanah pemda. Lusia menaroh mobil di tengah jalan ditutup supaya tidak ada akses untuk masuk dan keluar," ucapnya dengan nada marah saat ditemui di lokasi.
"Saya harap sebagai masyarakat mau dibuka dua-duanya atau bagaimana itu boleh, yang penting adil, yang punya surat dikasih wewenang yang gak ada surat lempar jauh-jauh," ujarnya lagi.
Sementara salah seorang pedagang perempuan paruh baya di pihak Karangsari 2 mengaku panik lantaran ada truk yang akan menurunkan batu kembali untuk menutup akses jalan.
"Kita panik liat truk bawa batu banyak, kan kalau ditutup kami gak bisa jualan pak di pantai. Keinginan ibu harus dibuka. Kalau gak dibuka masyarakat di sini kami mau demo. Ditutup gini baru sekarang aja udah 3 hari," tutur Wati.
Editor : Iskandar Nasution