Viral Buaya Muncul di Sungai Ciliman Bikin Heboh Warga

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id- Lagi-lagi seekor buaya kembali muncul ke permukaan. Kali ini kemunculan buaya berada di Sungai Ciliman, Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, Banten.

Video penampakan buaya itu langsung viral di media sosial Whats Apps, Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga

Dramatis! Buaya Raksasa yang Renggut Nyawa Pemancing di Sungai Cijaralang Pandeglang Ditangkap Warga

"Penunggu CIliman," tulis keterangan dalam video seperti dilihat iNewsPandeglang.

Dalam video berdurasi singkat itu terdengar suara pria menyebut lokasi munculnya buaya itu di belakang SPBU. Diketahui lokasi tersebut di Desa Sidamukti perbatasan dengan Kecamatan Panimbang.

"Arek masar uyutna nongol, yut milu masar yut, buyutna nongol tah, di pom bawah jembatan, hampura yut. (Mau ke pasar uyut muncul, mau ikut ke pasar yut, buyutnya muncul tuh di bawah SPBU jembatan, mohon maaf yut)," ucap pria dalam video tersebut dikutip.

Baca Juga

Pemancing di Pandeglang Ditemukan Tewas Diterkam Buaya, Warga Angkat Jasadnya dengan Kain Sarung

Sebelumnya, warga di Kecamatan Patia pada  Minggu, (23/7/2023) menggelar ritual dan doa-doa khusus untuk keselamatan dan keberkahan. Sebab, dengan adanya kejadian yang menelan korban warga diterkam buaya di wilayah itu beberapa waktu lalu  hingga kini masih merasa was-was dan khawatir melakukan aktivitas di sekitar Sungai CIlemer dan Ciliman tersebut.

Kepala Desa Idaman Ilman mengatakan, pihaknya bersama Muspika Kecamatan Patia menggelar doa-doa khusus bagi keselamatan para warga di wilayah itu.

"Ya, kita sekarang ada di lokasi Muara Cimoyan, aduan Kali Cimoyan dengan Kali Cilemer. Kami disini bersama warga dan ada juga dari Muspika diwakili Pak Sekmat 
akan mengadakan ritual atau kirim doa untuk keselamatan warga," ucapnya

Baca Juga

Ngeri! Warga Pandeglang Hilang Diduga Diterkam Buaya saat Memancing di Sungai Cijalarang

Ilman berharap, dengan adanya ritual doa ini, bermanfaat bagi semuanya agar ke depan  tidak ada lagi kejadian-kejadian yang menelan korban jiwa.

Editor : Iskandar Nasution