LEBAK, iNewsPandeglang.id - Kepala Desa (Kades) Cikamunding, Cilograng, Lebak, Banten diduga selingkuh dengan istri orang di sebuah hotel daerah Cisolok, Pelabuhanratu, Sukabumi apes kena batunya. Mereka digrebek langsung oleh suaminya sendiri, namun kades berinisial Y itu sudah mengendus sehingga kabur lewat jendela.
Dia melompat dari lantai dua kamar hotel hanya mendapati sang istri dan beberapa
barang-barang yang diduga tidak sempat dibawa lari. Dalam tas yang diduga milik kades tersebut ditemukan sebuah dompet berisi SIM, KTP, alat kontrasepsi dan obat kuat serta mobil dinas yang berada di lokasi tersebut.
"Gelagat perselingkuhan ini sudah diketahui sejak lama, namun pada saat itu baik kades dan istri saya sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mesum lagi," ujar Anggi, Suami terduga pelaku belum lama ini saat ditemui.
Anggi menuturkan, peristiwa yang terjadi pada Jumat lalu ini menurutnya sebuah karma lantaran sudah berkali-kali beredar kabar sudah banyak kasus perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum kades yang berdampak terhadap perceraian beberapa pasangan suami istri.
Usai istrinya minta maaf lanjut Anggi, tidak berlangsung lama, malah hubungan mereka justru semakin instens hingga keduanya diduga ngamar di sebuah hotel hingga akhirnya di grebek sang suami dan warga. Anggi juga meminta kepada aparat kepolisian untuk menindak oknum kades dan istrinya tersebut yang diduga telah selingkuh.
Sementara itu, saat wartawan datang ke kantor desa tempat kades tersebut juga tidak ada di kantornya, Sekretaris Desa (Sekdes) Cikamunding Agus Karyana mengaku kades mereka sedang berada di luar kantor.
Meski begitu, pihak desa sudah mengetahui informasi adanya penggerebekan yang diduga adalah kepala desa mereka.
Ironisnya, mobil dinas milik desa yang ikut dibawa sang kepala desa saat ini tidak lagi bisa dipergunakan untuk membawa warga desa yang sakit atau yang akan hendak melahirkan.
Menurut Agus, mengenai viralnya kades mereka yang diduga ngamar di hotel bersama istri orang, pihak desa sudah mengetahuinya.
"Mobil desa masih di Polsek pak. Saat ini warga desa sangat membutuhkan mobil dinas desa karena biasanya digunakan untuk membawa pasien berobat dan membawa ibu yang akan melahirkan," tuturnya.
Editor : Iskandar Nasution