Terjatuh Saat Mengecat Handrail di Dermaga Cemindo Gemilang, Pekerja PT Sinoma Tewas

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Seorang pekerja PT Sinoma yang merupakan kontraktor utama PT Cemindo Gemilang (CG) yakni Asep Kurniawan terjatuh saat melakukan pengecatan handrail di area Jetty B2 di atas struktur besi pada Kamis, (13/7/2023) sekitar pukul 16.38 WIB. Korban pun diduga meninggal dunia di lokasi.
Dalam video dan foto-foto yang diterima redaksi, korban terjatuh dengan posisi telungkup ke tanah, pada bagian kepala diduga mengalami luka yang sangat parah mengeluarkan darah banyak, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi. Tampak pula petugas menggunakan kendaraan pikap yang berada di lokasi itu akan berupaya mengevakuasi korban.
Sementara menurut keterangan yang beredar bahwa insiden kecelakaan kerja sebelumnya dilaporkan, pihak perusahaan mengklaim bahwa korban yang membantu rekan kerja yang lain dengan menggunakan body harness.
Saat itu korban menginjak lantai kerja, namun tiba-tiba korban pun ikut terjatuh dari ketinggian sekitar lima meter dan mengakibatkan cidera di kepala, tulang tangan kanan dan kiri. Hendra (Safety Sinoma) mengetahui hal tersebut langsung meminta bantuan medis dan ambulance PT CG untuk dilakukan penanganan awal di Pos P3K PT CG, setelah itu dirujuk ke RS Pelabuhanratu untuk penanganan lebih lanjut.
Dihubungi Sekjen Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Banten, Rafik Rahmat Taufik sangat menyayangkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut.
"Lokasi perusahaan ini kebetulan di Bayah tempat saya tinggal, saya sangat menyayangkan terjadi kecelakaan kerja tersebut. Saya menduga ini karena SOP K3 tidak terpenuhi oleh perusahaan,” katanya saat dihubungi Jumat, (14/7/2023).
Menurutnya, apabila perusahaan sudah menerapkan SOP K3 kepada semua karyawan sesuai prosedur tidak akan tejadi peristiwa kecelakaan kerja fatal seperti ini, jika body savety digunakan sepertinya tak akan ikut jatuh karena tertahan body harness.
Rafik berharap agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali. Dia meminta kepada Disnakertrans Banten untuk melakukan investigasi kejadian ini dengan turun lapangan, mengecek kronologi dan jika ditemukan kelalaian perusahaan harus tegas memberikan sanksi.
Kepala Disnakertrans Banten Septo Kalnadi menyatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim pengawas dari Pandeglang dan Lebak pada Senin (17/7/2023) mendatang untuk memastikan terkait kronologis peristiwa tersebut.
"Hal ini juga untuk memastikan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)," ujarnya kepada wartawan.
“Kalau kita lihat dari kurun waktu, belum genap satu tahun sudah ada dua korban tewas mengalami fatality kecelakaan kerja di sana,” katanya lagi.
Dia menyebut sebelumnya pihak perusahaan juga telah menjatuhkan sanksi kepada karyawan yang bertanggung jawab pada bagian produksi.
Editor : Iskandar Nasution