get app
inews
Aa Read Next : 2 Pekerja Tambang Batu Bara di Bayah Lebak Masih Terjebak, Lubangnya Ada Gas Asam

Terjatuh Saat Mengecat Handrail di Dermaga Cemindo Gemilang, Pekerja PT Sinoma Tewas

Jum'at, 14 Juli 2023 | 22:07 WIB
header img
Seorang pekerja PT Sinoma yang merupakan kontraktor utama PT Cemindo Gemilang (CG) yakni Asep Kurniawan terjatuh saat melakukan pengecatan handrail di area Jetty B2 di atas struktur besi. Foto Istimewa

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Seorang pekerja PT Sinoma yang merupakan kontraktor utama PT Cemindo Gemilang (CG) yakni Asep Kurniawan terjatuh saat melakukan pengecatan handrail di area Jetty B2 di atas struktur besi pada Kamis, (13/7/2023) sekitar pukul 16.38 WIB. Korban pun diduga meninggal dunia di lokasi.

Dalam video dan foto-foto yang diterima redaksi, korban terjatuh dengan posisi telungkup ke tanah, pada bagian kepala diduga mengalami luka yang sangat parah  mengeluarkan darah banyak, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi. Tampak pula petugas menggunakan kendaraan pikap  yang berada di lokasi itu akan berupaya mengevakuasi korban.

Sementara menurut keterangan yang beredar bahwa insiden kecelakaan kerja sebelumnya dilaporkan, pihak perusahaan mengklaim bahwa korban yang membantu rekan kerja yang lain dengan menggunakan body harness. 

Saat itu korban menginjak lantai kerja, namun tiba-tiba korban pun ikut terjatuh dari ketinggian sekitar lima meter dan mengakibatkan cidera di kepala, tulang tangan kanan dan kiri. Hendra (Safety Sinoma) mengetahui hal tersebut langsung meminta bantuan medis dan ambulance PT CG untuk dilakukan penanganan awal di Pos P3K PT CG, setelah itu dirujuk ke RS Pelabuhanratu untuk penanganan lebih lanjut.


Seorang pekerja PT Sinoma yang merupakan kontraktor utama PT Cemindo Gemilang (CG) yakni Asep Kurniawan terjatuh saat melakukan pengecatan handrail di area Jetty B2 di atas struktur besi. Foto Istimewa

 

Dihubungi Sekjen Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Banten, Rafik Rahmat Taufik sangat menyayangkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut. 

"Lokasi perusahaan ini kebetulan di  Bayah tempat saya tinggal, saya sangat menyayangkan terjadi  kecelakaan kerja tersebut. Saya menduga ini karena SOP K3 tidak terpenuhi oleh perusahaan,” katanya saat dihubungi Jumat, (14/7/2023).

Menurutnya, apabila perusahaan sudah menerapkan SOP K3 kepada semua  karyawan sesuai prosedur tidak akan tejadi peristiwa kecelakaan kerja fatal seperti ini, jika body savety digunakan sepertinya tak akan ikut jatuh karena tertahan body harness.

Rafik berharap  agar peristiwa  yang sama tidak terulang kembali. Dia meminta kepada Disnakertrans Banten untuk melakukan investigasi kejadian ini dengan turun lapangan, mengecek kronologi dan jika  ditemukan kelalaian perusahaan harus tegas memberikan sanksi.

Kepala Disnakertrans Banten Septo Kalnadi menyatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim pengawas dari Pandeglang dan Lebak pada Senin (17/7/2023) mendatang untuk memastikan terkait  kronologis peristiwa tersebut.

"Hal ini  juga untuk memastikan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)," ujarnya kepada wartawan.

 “Kalau kita lihat dari kurun waktu, belum genap satu tahun sudah ada dua korban tewas mengalami fatality kecelakaan kerja di sana,” katanya lagi.

Dia menyebut sebelumnya pihak perusahaan juga telah  menjatuhkan sanksi kepada  karyawan yang bertanggung jawab pada bagian produksi.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut