SURABAYA, iNewsPandeglang.id - Sebanyak 3 desa di Pulau Madura dengan nama nyeleneh dan unik bahkan terdengar lucu. Diketahui di pulau ini yang termasuk wilayah Jawa Timur terdiri dari empat kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Pulau yang dikenal dengan penghasil garam terbesar di Indonesia ini terdapat 3 Desa yang bisa dikatakan nyeleneh. Lantas Desa mana saja yang dimaksud? Berikut ini 3 desa di Madura dengan nama uniik
1. DesaToket
Desa Toket terletak di pulau Madura,tepatnya di Kabupaten Pamekasan, Kecamatan Proppo. Nama desa ini terdengar unik karena memiliki kesan vulgar, karena toket merupakan sebutan lain untuk kata payudara.
Kendati demikian, desa ini terkenal sebagai penghasil atau sentra batik di kota gerbang salam. Gerbang Salam merupakan sebuah gerakan bersama warga Pamekasan agar masyarakat Pamekasan mempunyai sikap yang islami.
Desa Toket yang luasnya sekitar 544 hektar dengan jenis tanah persawahan dan perkebunan ini dihuni oleh 4.768 jiwa penduduk, yang tersebar di lima dusun
2. Desa Kolor
Desa kolor berada di di Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. Kolor sendiri sering disebut sebagai ‘Celana Dalam’, karena ‘Kolor’ mempunyai arti celana dalam (cawat, Madura) jika diterjemahkan dalam bahasa Jawa.
Sementara dalam bahasa Madura, ‘Kolor’ cenderung dengan nama buah sukun. Tidak ada yang tahu pasti kenapa desa ini diberi nama kolor. Namun, desa Kolor tersebut menjadi nama lembaga pendidikan yang ada di wilayah Sumenep, seperti SDN Kolor dan lain-lain.
3. Desa Pocong
Desa Pocong berada di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan. Menurut cerita rakyat, nama desa tersebut diambil dari peristiwa yang terjadi pada tempo dulu, yaitu adanya pocong hingga membuat warga ketakutan.
Pocong atau pocongan adalah seperti pocong pada umumnya yang ditayangkan di film-film horor. Konon, peristiwa tersebut terjadi hampir tiap malam dan berkeliling di desa saat desa belum berpenghuni.
Artikel ini telah tayang di halaman okezone.com dengan judul Bikin Ngakak, Ini 3 Desa Bernama Unik di Madura!
Editor : Iskandar Nasution