JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Kolesterol dan hipertensi juga berpotensi memicu beragam penyakit, salah satu yang paling fatal terkena stroke . Penyakit stroke sendiri terjadi akibat tingginya kadar kolesterol dan penyempitan pembuluh darah. Hal itu dipengaruhi karena gaya hidup dan makanan tidak sehat. Saat kolesterol dan darah tinggi sedang tinggi kita harus waspada dan segera mencari cara untuk menurunkannya.
Menurut ahli gizi Katarina Larasati yang sekaligus Product and Nutrition Manager, PR Department PT Ajinomoto Indonesia, penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk dicegah dengan memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL).
“Sebenarnya, jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi sekaligus ingin diet rendah garam, menggunakan bumbu umami seperti MSG adalah solusinya. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga () dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” kata Katarina.
Dngan diet garam dan membatasi kadar lemak, penderita kolesterol dan hipertensi boleh makan dengan wajar sekaligus tetap diimbangi aktivitas fisik. Lantas bagaimana cara menjaga kadar kolesterol tetap normal? Berikut rangkuman iNews.id, Minggu (20/11/2022):
1. Makan sayur dan buah
Mengonsumsi buah dan sayur bertujuan menjaga kesehatan dan kolesterol tetap normal. The Heart Foundation merekomendasikan agar mengikuti pola makan jantung sehat, yang berarti makan berbagai macam makanan segar (buah dan sayur) dan tidak diproses.
Cara makan ini juga secara alami tinggi serat, yang merupakan kabar baik karena asupan serat makanan dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah," keterangan dalam website Better health Salah satunya sayur wortel yang direkomendasikan. Melansir Hindustan Times, wortel yang mengandung serat laut dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh.
2. Cek kolesterol secara rutin
Bukan hanya asupan yang dijaga, ternyata rutin mengecek kesehatan, seperti kolesterol dibutuhkan. Hal ini juga disarankan oleh CDC untuk rutin mengecek, setidaknya sekali setiap 4 hingga 6 tahun jika tidak memiliki penyakit jantung.
3. Olahraga
Bagi kamu yang rajin olahraga, perlu merasa senang karena itu penawar hampir semua penyakit, termasuk menjaga kadar kolesterol. Dengan ativitas fisik sedang dapat membantu meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL), kolesterol baik. Hal ini bisa dikonsultasikan dengan dokter anda, baiknya lakukan olahraga setidaknya 30 menit, lima kali seminggu atau aktivitas aerobik yang kuat selama 20 menit tiga kali seminggu. Demi mencegah pertumbuhan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan kolesterol, belum lama ini Ajinomoto melalui Horeka (Hotel, Restoran, Katering) Departemen melaksanakan seminar "Modern Cooking" di Poltekpar NHI Bandung.
Seminar dihadiri oleh para mahasiswa/i Poltekpar NHI Bandung merupakan upaya dalam mendukung para calon chef dan pengusaha kuliner dalam menciptakan aneka kreasi makanan lezat dan sehat, namun tetap bisa menguntungkan, serta memberikan fakta informatif dan manfaat bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG).
Dikatakan Katarina Larasati para calon chef seharusnya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam dan lemak untuk trend kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya.
Editor : Iskandar Nasution