JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Kasus Gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak masih menjadi perhatian serius. Sebab, kasusnya terus bertambah dalam hitungan hari, hingga ada puluhan kasus meninggal dunia yang terus dilaporkan.
Terjadinya peningkatan pada kasus tersebut, Kemenkes RI meminta orang tua untuk tidak panik, harus tenang namun selalu waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala-gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti ada diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
( Foto : Okezone)
Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. mengatakan “Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,”
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengatakan, ada tiga cara sederhana yang perlu dilakukan orang tua untuk mencegah gangguan ginjal akut misterius ini.
"Pada setiap penyakit yang masih misterius, baik itu belum diketahui terapinya atau penyebabnya, langkah sederhana namun penting perlu dilakukan oleh para orangtua, salah satunya menerapkan pola hidup bersih dan sehat pada anak," kata dr Piprim saat siaran langsung di akun Instagram @idai_ig, Selasa (18/10/2022).
Berikut ini tiga cara mencegah gangguan ginjal akut, seperti dirangkum pada Selasa.
1. Perbanyak aktivitas fisik Anak-anak
sekarang juga, sambung dr Piprim, banyak yang kurang bergerak. Ditambah, bila mengonsumsi jajanan-jajanan tak sehat. Alhasil, kebiasaan seperti ini menjadi faktor risiko penyakit lainnya, tak hanya gangguan ginjal akut yang sekarang sedang mengintai anak-anak.
"Jadi, upaya pencegahan pada kasus yang belum jelas sebabnya itu lebih ditekankan pada terapkan PHBS, gaya hidup sehat, sambil mengurangi konsumsi obat yang tidak perlu," kata dr Piprim. Misalnya, saat demam, jangan terlalu terburu-buru diberikan obat. "Demam itu bukan penyakit melainkan suatu upaya tubuh menghilangkan virus yang ada di dalam tubuh. Jadi, kalau si kecil demam, cukup kompres air hangat di ketiak atau pahanya. Pastikan juga asupan minumnya tercukupi," ujar dia.
2. Terapkan PHBS
Belajar dari pandemi Covid-19, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi penting untuk diterapkan ke anak-anak. PHBS ini termasuk memakai masker saat sakit, sering mencuci tangan, dan menjauhi orang yang lagi sakit.
3. Gaya hidup sehat
Dokter Piprim mengatakan, bahwa banyak anak-anak yang kurang cukup tidur karena begadang. Alasan begadangnya pun beragam, ada yang kebanyakan main hp atau main game, padahal kebiasaan ini benar-benar membawa dampak buruk bagi kesehatan anak. "Dalam satu malam si kecil begadang, terjadi penurunan sebesar 30 persen pada sistem imun tubuhnya. Kebayang kan kalau si kecil begadang tiap hari seperti apa kesehatan tubuhnya?" ujar dr Piprim.
Editor : Iskandar Nasution