get app
inews
Aa Read Next : Warga Miskin Banten Tak Bisa Lagi Berobat Pakai SKTM di RSUD Banten dan Malingping

Tak Mampu Beli Beras, Ibu dan Anak di Cilegon Makan Dedaunan

Jum'at, 30 September 2022 | 21:56 WIB
header img
Ngenes ibu dan anaknya di Cilegon makan dedaunan karena miskin. Tangkapan video viral

CILEGON, iNewsPandeglang.id -  Seorang ibu dan anaknya warga Kampung Baru Nagreg, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon lantaran tak mampu beli beras terpaksa makan dedaunan. Lebih memprihatinkan lagi meski punya KTP Cilegon, namun kesulitan mendapatkan bantuan pemerintah.

Selama belasan tahun janda tua beranak satu ini tinggal di gubuk reyot. Karena tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terpaksa memakan dedaunan. Peristiwa ini pun viral di media sosial.

Dalam sebuah postingan video gubuk reyot yang direkam oleh warga terlihat seorang wanita yang belakangan ini diketahui bernama Rofiah (49) itu hendak memasak daun kelor sebagai menu santapan janda beranak satu tersebut karena tidak ada beras dan lauk. Dedaunan itu dia peroleh dari sekitar rumahnya.

Rofiah setiap harinya hanya mengandalkan belas kasihan dari para tetangga yang iba melihat kondisi mereka. Apabila terjadi hujan dan angin kencang, gubuknya kerap bocor dan harus merasakan dinginnya angin.


Gubuk reyot milik Rofiah warga miskin di Cilegon. Tangkapan video viral

Lebih ironis lagi ibu satu anak tersebut jarang mendapat bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat karena berbagai alasan.

"Di sini enggak ada saudara dan orang tua sedih ibu juga, anak diajak pergi enggak mau pengen di sini aja," ujarnya belum lama ini.

"Di sini enggak punya apa-apa, gubuk juga rusak. Sekarang mah emak enggak bisa kerja, dulu mah ikut nanam kacang, sekarang mah di rumah aja sakit-sakitan," tuturnya lagi dengan nada sedih.

Sementara itu, Rustam Effendi, Lurah Gunung Sugih tak menampik kabar tersebut. Saat ini pihaknya mengaku sedang mengupayakan agar warga miskin ini mendapat bantuan.

"Ya tidak mampu, tetapi memang dari kami sudah diusahakan untuk dapat bantuan karena ibu Rofiah ini ada bermasalah di NIK, maka terkendala untuk terdata di DTKS," katanya.

Saat ini kata dia, sudah diperbaharui oleh RT dan akan diusulkan untuk terdata di DTKS agar segera mendapatkan bantuan.

Adanya warga miskin seperti Rofiah ini karena tak mampu membeli beras hingga makan dedaunan sangat miris sekali. Dengan berkaca pada kondisi Rofiah, Undang-undang fakir miskin dipelihara negara ternyata tidak sepenuhnya bisa jadi kenyataan. Di lokasi Rofiah tinggal juga banyak pabrik-pabrik besar yang seharusnya dapat membantu masyarakatnya mengatasi kemiskinan dan kelaparan, namun faktanya pemerintah belum bisa membuat rakyatnya sejahtera.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut