get app
inews
Aa
Read Next : 5 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Perut Buncit, Diet Rendah Kalori Salah Satunya

Bahaya Sering Konsumsi Makanan dan Minuman Manis, Ini Penjelasan Ahli Kesehatan

Senin, 26 September 2022 | 21:38 WIB
header img
Ilustrasi Air Dingin. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Siapa yang suka Makanan dan minuman manis ? makanan manis dan minuman manis memang memiliki penggemarnya tersendiri. Tak heran, bila saat ini banyak jajanan manis, baik makanan maupun minuman, yang beredar di masyarakat.

Ahli Kesehatan Profesor Zubairi Djoerban mengingatkan tentang bahayanya terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Dia mengungkapkan sejumlah dampak buruk yang mungkin terjadi bila seseorang mengonsumsi gula dalam kadar berlebih. 


Ilustrasi minuman manis


"Gula di mana-mana. Sulit dihindari, apalagi yang merasakan sugar craving; ingin es teh manis saat panas, cokelat saat stres, es krim saat sedih, yang kesemuanya itu berisiko terhadap kesehatan (jika berlebihan)," kata Prof Zubairi Djoerban, seperti dikutip dari Twitter, Senin (26/9/2022).  

Dia mengatakan, mengonsumsi makanan atau minuman manis seperti es teh, cokelat, dan es krim yang mengandung gula sebenarnya tidaklah berbahaya. "Tapi dengan catatan tidak berlebihan," tulis dia.

Dia mengatakan, konsumen perlu memperhatikan kadar gula tambahan di dalam makanan atau minuman. Kadar gula tambahan ini bisa dicermati dengan melihat label kemasan di minuman atau makanan tersebut. Gula tambahan yang biasanya ada di pangan kemasan itu memakai nama lain gula. Di antaranya corn syrup, dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, dan banyak lagi.

Lantas, sebaiknya berapa sih asupan gula per hari? "Tidak lebih dari 10 persen kebutuhan energi. Ini setara dengan empat sendok makan atau 50 gram per hari. Untuk pasien diabetes harus di bawah empat sendok teh," jelas dia.


Namun, bila terbiasa mengonsumsi gula berlebihan dan itu menjadi kebiasaan, maka dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat. Kadar gula darah yang tinggi tersebut akan diubah oleh tubuh menjadi lemak, sehingga dapat menyebabkan obesitas. "Dari kondisi obesitas tersebut, risiko terkena kanker, gangguan jantung, dan otak akan lebih besar," tulis dia. Meski demikian, gula sebenarnya dapat bermanfaat bagi tubuh.

Asalkan, tidak dikonsumsi secara berlebihan, dan mendapatkannya dari sumber alami. "Gula tetap bermanfaat, salah satu fungsinya dalam metabolisme tubuh adalah menyediakan energi untuk menggerakkan aktivitas kita. Tapi, upayakan mengonsumsi gula alami seperti buah dan jangan lengah terhadap gula tambahan," kata Prof Zubairi Djoerban.

 

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut