PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan mengumumkan kepastian kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi, yaitu Pertalite dan Solar dalam waktu dekat ini.
Rencana menaikkan harga BBM bersubsidi yakni Pertalite akan berdampak pada kemampuan belanja masyarakat salah satunya masyarakat miskin di Pandeglang, Banten.
Wacana Pemerintah yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mendapat penolakan dari sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Penolakan tersebut tidak hanya dari para pengedara roda dua maupun roda empat saja, namun para nelayan tradisional di Kabupaten Pandeglang pun menolak dengan wancana kenaikan harga BBM subsidi.
Udin, salah satu pengemudi roda empat warga Pandeglang mengaku sangat keberatan dan sudah tidak sanggup jika BBM subsidi harus kembali dinaikkan. Menurut dia saat ini saja masyarakat sudah keberatan dengan antrean setiap hari yang terjadi di setiap SPBU.
"Saya warga miskin dan susah tidak sanggup lagi jika bbm subsidi dinaikan lagi. Setiap hari antri di SPBU saja sudah kewalahan, apalagi mau BBM mau dinaikkan. Kami rakyat kecil tentu keberatan dan menolak", cetus Udin Rabu, (24/8/22).
Udin berharap kepada pemerintah agar BBM subsidi tidak dinaikan kembali. Karena menurut dia akan berdampak kepada masyarakat miskin.
Ungkapan serupa disampaikan oleh Bambang, salah seorang nelayan tradisional asal Kecamatan Labuan menyatakan menolak keras bbm subsidi dinaikan karena kata penghasilan nelayan tidak menentu.
"Jika pemerintah memaksakan menaikan harga bbm subsidi para nelayan akan kesulitan mencari ikan. Tentu saya dan nelayan lainnya menolak dengan kenaikan harga BBM bersubsidi, kalau terus dinaikkan kami nelayan keberatan juga, dan pasti banyak nelayan yang tidak melaut," kata Bambang.
Bambang mengaku dengan harga solar bersubsidi saat ini yang di jual Rp5.150 para nelayan pun masih kewalahan. Para nelayan tradisional di Kabupaten Pandeglang pun meminta kepada pemerintah agar mengkaji ulang wancana tersebut.
"Pemerintah harus melihat masyarakat miskin seperti kami, yang penghasilannya tidak menentu," pungkasnya.
Editor : Iskandar Nasution