Minum Kopi, Dapat Turunkan Risiko Kematian Dini Hingga 30 Persen?

Pandeglang, iNewsPandeglang.id - Kopi adalah minuman yang banyak dicintai orang-orang karena dapat disajikan secara beragam, pahit, manis dan juga dapat ditambah topping pemanis lainnya. 

Para penikmatnya pun bukan hanya datang dari 1 gender atau kelompok tertentu saja, wanita, laki-laki, usia muda, dewasa hingga orangtua juga sangat menyukai Kopi.

Baca Juga

Viral! Tukang Tambal Memasukkan Air Kopi ke dalam Ban, Netizen Bingung Fungsinya

Dilansir dari NY Post, para ilmuwan di Cina, di Universitas Kedokteran Selatan dan Jinan di Guangzhou, dan diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.

Data lebih dari 170.000 orang dewasa di Inggris telah mengungkapkan bahwa mereka yang minum antara dua dan empat cangkir kopi setiap hari, terlepas dari tambahan gula, tampaknya hidup lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak minum.

Penulis utama Dr. Dan Liu, seorang peneliti kesehatan masyarakat di kedua institusi tersebut, mengatakan studi observasional sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara asupan kopi dan penurunan risiko kematian, tetapi mereka tidak membedakan antara kopi yang dikonsumsi dengan gula atau pemanis buatan dan kopi yang dikonsumsi tanpa ditambah apapun.

Baca Juga

Apakah Minum Kopi Setiap Hari Baik untuk Kesehatan?

Mereka menemukan bahwa 55,4% peserta minum kopi tanpa gula atau pemanis, 14,3% minum kopi dengan gula, 6,1% minum kopi dengan pemanis buatan dan 24,2% tidak minum kopi sama sekali. Mereka yang minum kopi dianalisis lebih lanjut berdasarkan berapa cangkir per hari.

Selama periode survei, 3.177 peserta meninggal, termasuk 1.725 karena kanker dan 628 karena penyakit jantung. Mereka menemukan bahwa peminum kopi bernasib lebih baik dalam jangka panjang dan tidak masalah apakah mereka menambahkan gula, atau jenis kopi apa, termasuk kopi tanpa kafein, mereka minum.

Studi mereka memperkuat temuan sebelumnya tentang manfaat "berbentuk U" dari minum kopi, menurut Liu, di mana mereka yang minum kopi dalam jumlah sangat rendah atau sangat tinggi tampak lebih buruk daripada mereka yang jatuh di tengah.

Editor : Iskandar Nasution