MALANG – iNewsPandeglang.id,- Di Kota Malang, pedagang hewan kurban memberikan asuransi kematian bagi hewan kurban untuk memberikan jaminan kepada pembeli. Tak hanya itu pedagang juga memberikan perawatan gratis bagi hewan yang dititipkan hingga diambil saat idul adha nanti.
Berbagai kekhawatiran untuk membeli hewan kurban ditengah merebaknya penyakit mulut dan kuku diantisipasi dengan kreatif oleh penjual hewan kurban di Kota Malang agar dagangannya tetap laris manis.
Pedagang hewan kurban di Jalan Mertojoyo Selatan ini memberikan fasilitas tambahan bagi para pembeli. Tak hanya gratis ongkos kirim dan biaya perawatan, pedagang bahkan memberikan asuransi kematian bagi hewan kurban yang dibeli.
Fasilitas ini diberikan pedagang hewan kurban ditengah maraknya penyakit mulut dan kuku. Cara ini juga sebagai jaminan kepada pembeli bahwa hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat. Pasalnya pedagang mengaku calon pembelinya beberapa kali membatalkan transaksi pembelian lantaran takut hewannya terserang penyakit saat sudah dibawa pulang.
Salah seorang pedagang, Sodik, mengaku sebelum dibawa ke tempat penjualan hewan kurban ini telah diperiksa terlebih dahulu ke dokter hewan. Pemberian vitamin juga rutin dilakukan agar hewan kurban tak mudah terserang penyakit.
“Ya kan sekarang sedang marak penyakit, jadi kita harus menjaga pelanggan dan memberikan jaminan kepada para pembeli, ucap Sodik.
Upaya yang dilakukan penjual hewan kurban ini mendapat apresiasi positif dari pembeli. Mereka mengaku dengan adanya asuransi kematian ini pembeli tak perlu was was lantaran hewan yang dijual pasti dalam keadaan sehat. Pasalnya pedagang juga tak mau rugi jika kambingnya banyak yang mati dan harus mengganti baru.
“Sudah lihat ke desa desa, tapi enak melihat langsung, kalau di online biasanya foto sama hewannya beda, ada asuransi kematian ini kita jadi lebih terjamin untuk beli,” pungkas Rangga Saputra.
Hewan hewan kurban disini dijual mulai harga 2,6 juta hingga tujuh juta rupiah per ekor kambing. Harga tersebut sudah masuk biaya asuransi kematian hewan kurban.
Editor : Iskandar Nasution