MEDAN, iNewsPandeglang.id – Sebuah pantun jenaka yang dibacakan saat prosesi wisuda Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mendadak viral di media sosial. Uniknya, pantun tersebut datang dari Laura Amandasari, mahasiswi Kristen dari Fakultas Hukum yang justru mengantarkannya mendapat beasiswa S2 langsung dari Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Momen penuh tawa dan haru ini kini jadi simbol toleransi dan inspirasi di dunia pendidikan Indonesia. Dalam pidato perpisahan yang disampaikan dengan penuh percaya diri, Laura membacakan pantun:
"Dari Klaten ke Argentina,
Tak lupa ke Kota Kudus,
Agar si Kristen ini tidak ke mana-mana,
Adakah beasiswa S2 sampai lulus?"
Pantun tersebut langsung disambut riuh gelak tawa dan tepuk tangan dari para hadirin, termasuk Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP yang turut hadir.
Abdul Mu’ti, yang duduk di panggung kehormatan, langsung memberikan tanggapan dengan gaya khasnya:
"Saya tidak tahu, tadi pantunnya dari Klaten ke Argentina, kemudian tersesat ke Kudus. Tapi pesannya saya kira sudah sampai. InsyaAllah aspirasinya bisa dipenuhi oleh Pak Rektor. Kalau Pak Rektor tidak bisa memenuhi, saya akan menggunakan otoritas saya sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah," ucapnya dalam video tersebut.
Tak butuh waktu lama, Rektor UMSU Prof. Agussani langsung menanggapi dengan penuh semangat dan haru:
"Terbang tinggi si burung cendana, terbang berpaut si burung tempua. Laura jangan ke mana-mana, Anda telah resmi menjadi mahasiswa S2."
Pernyataan Rektor itu sontak memicu tepuk tangan panjang dari seluruh tamu undangan. Respons spontan itu juga menjadi bukti nyata bahwa UMSU menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman.
Momen tersebut viral di media sosial, terutama TikTok. Banyak warganet yang memuji semangat Laura dan sikap inklusif kampus Muhammadiyah tersebut.
"Keren banget, toleransi dan prestasi berjalan beriringan!" tulis akun @dindaz
"Pantunnya lucu, isinya kuat banget! Salut buat Laura dan UMSU," tambah @rere_07
Laura kini dipastikan melanjutkan pendidikan magister (S2) di UMSU dengan beasiswa penuh. Kisahnya menjadi inspirasi bahwa keberanian menyampaikan pesan secara kreatif bisa membuka jalan besar menuju masa depan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait