TEL AVIV, iNewsPandeglang.id – Dampak serangan balasan Iran benar-benar mengguncang Israel. Pemerintah setempat kini dibuat kelimpungan setelah menerima lebih dari 38.700 klaim ganti rugi dari warganya. Dari jumlah tersebut, sekitar 30.000 klaim diajukan untuk kerusakan rumah, toko, hingga fasilitas umum lainnya.
Serangan ini berlangsung sejak 13 Juni 2025, dan telah terjadi lebih dari 25 kali. Ribuan drone serta 500 lebih rudal menghantam kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Yerusalem Barat, menimbulkan kehancuran luas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa lebih dari 15.500 warga telah kehilangan tempat tinggal. Pemerintah sedang mempercepat bantuan darurat dan proses pembangunan ulang di wilayah terdampak.
“Sejak operasi militer dimulai, lebih dari 15.500 orang kehilangan tempat tinggal,” ungkap Netanyahu dikutip Rabu (25/6/2025).
Selain kerugian material, serangan tersebut juga menewaskan 28 orang dan melukai lebih dari 1.470 orang. Ribuan lainnya mengungsi ke lokasi aman dan tempat penampungan darurat.
Meski begitu, Netanyahu tetap menyebut perang ini sebagai keberhasilan strategis, dengan klaim bahwa militer Israel telah menghancurkan fasilitas utama nuklir Iran dan menewaskan sejumlah tokoh penting militer serta ilmuwan.
Namun, situasi dalam negeri justru memanas. Tekanan publik meningkat, menuntut pemerintah untuk segera mencairkan kompensasi dan menyelesaikan krisis pengungsi. Warga khawatir konflik ini bisa kembali memanas jika tak segera diredam.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait