Kapan Qunut Witir Dibaca di Bulan Ramadan? Jangan Sampai Terlewat!

Epul Galih
Ketupat, simbol kesucian dan kebersamaan dalam tradisi Qunutan di Banten pada malam ke-15 Ramadan. (Foto ilustrasi/Pinterest)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id Malam ke-15 Ramadan, yang jatuh pada 15 Maret 2025, menjadi awal dianjurkannya membaca qunut witir dalam shalat witir bagi umat Islam yang mengikuti Mazhab Syafi’i. Doa ini dibaca hingga akhir Ramadan sebagai bagian dari ibadah malam yang penuh keberkahan. Jangan sampai terlewat, karena qunut witir adalah amalan sunnah yang bisa menambah kekhusyukan dalam beribadah!

Sejak malam ini hingga akhir bulan, doa qunut menjadi bagian dari shalat witir setelah tarawih. Di banyak masjid dan mushala, tradisi ini telah lama dijalankan, menambah kekhusyukan ibadah malam Ramadan. Membaca qunut witir juga menjadi sarana memohon petunjuk, perlindungan, dan keberkahan dari Allah.

Malam Keberapa Qunut Witir Dibaca?

Dalam Mazhab Syafi’i, qunut witir dianjurkan mulai malam ke-15 Ramadan hingga akhir bulan. Sementara dalam Mazhab Hanafi, qunut witir dilakukan sepanjang tahun. Sedangkan dalam Mazhab Maliki dan Hanbali, qunut witir tidak disyariatkan secara khusus kecuali dalam keadaan tertentu.

Bacaan Qunut Witir

Bacaan qunut witir umumnya sama seperti qunut shubuh, yaitu:

"Allahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdii wa laa yuqdha ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait."

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku keselamatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri keselamatan. Pimpinlah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah aku pada apa yang Engkau berikan. Lindungilah aku dari kejahatan yang Engkau tetapkan. Sungguh, Engkau yang menetapkan, dan tidak ada yang bisa menetapkan atas-Mu. Sungguh, tidak akan hina orang yang Engkau lindungi, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Mahasuci Engkau, wahai Tuhan kami, dan Mahatinggi Engkau.”

Tradisi Qunutan di Banten

Di Banten, malam ke-15 Ramadan dikenal sebagai malam "Qunutan". Masyarakat merayakannya dengan tradisi "Ngupat", yaitu memasak dan membagikan ketupat kepada keluarga, tetangga, serta jemaah masjid setelah shalat magrib berjamaah. Hidangan seperti sayur kulit tangkil, sayur labu, opor ayam, telur balado, dan semur daging biasanya menemani sajian ketupat.

Selain sebagai ajang berbagi, tradisi ini menjadi wujud rasa syukur karena telah menjalani separuh Ramadan. Qunutan juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi di lingkungan sekitar.

Makna Ketupat dalam Tradisi Qunutan

Ketupat dalam budaya Banten memiliki makna mendalam. Beras di dalamnya melambangkan nafsu manusia, sementara anyaman janur mencerminkan "jatining nur" atau cahaya sejati, simbol ketulusan hati. Dengan demikian, ketupat menjadi lambang pengendalian diri dan pembersihan hati selama Ramadan.

Semoga tradisi ini terus lestari dan membawa keberkahan bagi kita semua. Jangan lupa membaca qunut witir malam ini!

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network