CILEGON, iNewsPandeglang.id - Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswa di SMPN 12 Kota Cilegon belajar tanpa meja dan kursi menjadi viral di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, memberikan penjelasan terkait situasi yang terjadi di sekolah tersebut.
Helldy menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di ruang kelas baru yang belum sepenuhnya siap digunakan. "Memang kita ada penambahan dua ruang belajar baru atas usulan dari kepala sekolah kepada Dinas Pendidikan (Dindik). Ruang tersebut baru selesai dan serah terima dilakukan pada 18 November lalu," ujar Helldy saat meninjau langsung SMPN 12 pada Jumat, 13 Desember 2024.
Menurutnya, ruang kelas tersebut sementara digunakan oleh siswa untuk mengisi waktu karena proses pembelajaran sudah selesai. "Kelas yang terlihat di video itu adalah ruang kelas baru. Karena anak-anak sedang tidak ada pembelajaran, mereka menggunakan ruangan itu sementara," tambah Helldy.
Helldy juga mengungkapkan bahwa pengadaan meja dan kursi untuk ruang kelas baru tersebut sudah dalam proses. "Hari ini atau besok meja dan kursi akan tiba. Jadi, situasi yang direkam dalam video tersebut memang di ruang kelas baru yang belum sepenuhnya siap," jelasnya.
Selain itu, Helldy menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di SMPN 12 menggunakan sistem kelas pagi dan siang untuk mengakomodasi jumlah siswa yang banyak. "Jadi, siswa-siswi belajar dengan sistem dua shift, ada kelas pagi dan kelas siang," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Heni Anita Susila, juga menambahkan bahwa perlengkapan ruang kelas baru seperti meja dan kursi memang masih dalam proses pengadaan. "Anggaran untuk perlengkapan sarana dan prasarana ruang kelas baru ada di anggaran perubahan tahun 2024, jadi masih dalam proses. Insya Allah, dalam satu atau dua hari ke depan meja dan kursi akan tiba," kata Heni.
Heni juga mengimbau masyarakat untuk memahami bahwa proses ini memerlukan waktu. "Kami berkomitmen untuk menyelesaikannya secepat mungkin," pungkasnya.
Dengan penjelasan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami situasi yang terjadi di SMPN 12 Cilegon.
Editor : Iskandar Nasution