LEBAK, iNewsPandeglang.id – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan perjuangan warga menandu seorang ibu hamil melalui jalan berbatu, licin, dan berlumpur di Kampung Nagahurip, Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Sang ibu, Teti Rohayati, harus ditandu dengan alat darurat pada Kamis (21/11/2024) demi mendapatkan pertolongan medis.
Kondisi jalan yang sulit dilalui, terutama di musim hujan, membuat kendaraan, termasuk sepeda motor, tidak bisa mencapai lokasi. Warga setempat terpaksa bergotong-royong membawa Teti hingga ke jalan utama untuk dibawa ke Puskesmas Bayah. Perjalanan ini memakan waktu lama dan penuh risiko.
Melahirkan Darurat di Pedalaman
Menurut informasi yang diperoleh, Teti awalnya melahirkan di kampung dengan bantuan paraji. Namun, komplikasi berupa pendarahan terjadi karena plasenta tidak keluar sempurna. Setelah mendapatkan penanganan di Puskesmas Bayah, ia dirujuk ke rumah sakit di Palabuhanratu untuk perawatan lebih lanjut.
Kepala Desa Cidikit, Jumsa, mengonfirmasi bahwa kondisi Teti dan bayinya kini telah membaik. "Ibu dan bayinya sudah sehat dan kembali ke rumah," ungkapnya saat dihubungi pada Sabtu (23/11/2024).
Potret Buram Infrastruktur Desa
Tim liputan yang mencoba menjangkau Kampung Nagahurip juga menghadapi kesulitan besar. Jalan desa yang berlumpur dan berbatu membuat motor sulit melewati medan yang curam dan licin dan berbahaya, terlebih kondisi saat ini musim hujan cuaca ekstrem mengancam keselamatan. Kondisi ini menggambarkan realitas yang dihadapi warga pedesaan setiap hari.
Jalan tersebut berstatus sebagai jalan desa, sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah desa untuk memperbaikinya. Namun, bantuan dari pemerintah daerah sangat diperlukan agar akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan lebih mudah dijangkau.
Belajar dari Kejadian Sebelumnya
Insiden serupa terjadi sebelumnya di desa ini, ketika dua guru SD terjatuh dari motor akibat jalan berlumpur saat menuju pulang dari tempat mereka mengajar. Meski mengalami kendala, para guru tetap melanjutkan perjalanan. Video perjuangan mereka sempat viral, memicu banyak simpati dari masyarakat luas.
Jumsa menjelaskan bahwa longsor dan kerusakan jalan diperparah oleh hujan deras, meskipun jalan telah diperlebar oleh PT Samudra Banten Jaya (SBJ). Humas PT SBJ, TB Endin, menegaskan bahwa longsor tersebut merupakan dampak dari faktor alam, bukan aktivitas perusahaan.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pembangunan infrastruktur di daerah terpencil. Warga berharap pemerintah dan perusahaan bersinergi untuk segera memperbaiki jalan rusak agar insiden serupa tidak terulang. Akses kesehatan adalah hak dasar yang harus dipenuhi tanpa terkecuali.
Menjelang Pilkada 2024, isu infrastruktur menjadi perhatian masyarakat. Mereka berharap pemimpin yang terpilih nantinya memberikan prioritas pada pembangunan jalan, terutama di wilayah pedalaman. Tanpa langkah nyata, keselamatan dan kesejahteraan warga, termasuk pendidikan anak-anak, akan terus terabaikan.
Jangan sampai lagi ada nyawa yang dipertaruhkan karena jalan yang tak layak. Infrastruktur layak adalah fondasi utama untuk mewujudkan kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait