PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejumlah wali murid di SMA Negeri 11 Pandeglang resah dengan banyaknya pungutan yang dibebankan kepada siswa. Biaya seperti infaq mushola hingga Rp500 ribu, seragam muslimah Rp120 ribu, dan study tour Rp1,1 juta dinilai memberatkan, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Bahkan, pemilik Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang seharusnya dibebaskan dari biaya pun tetap diminta membayar infaq.
Salah satu pungutan yang dipermasalahkan adalah infaq mushola. Untuk siswa baru, infaq yang diminta sebesar Rp500 ribu. Sementara siswa kelas dua dan tiga diminta Rp300 ribu. Ironisnya, sekolah ini sudah memiliki mushola yang dibangun sejak awal berdiri.
Selain itu, siswa juga diminta membeli seragam muslimah seharga Rp120 ribu per baju dan membayar biaya study tour sebesar Rp1,1 juta. Besarnya pungutan ini dinilai sangat memberatkan, terutama bagi wali murid yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani dan buruh kasar.
Keluhan ini semakin menambah beban orang tua murid yang rata-rata berpenghasilan pas-pasan. Beberapa wali murid bahkan menyatakan kekecewaannya karena mereka sengaja menyekolahkan anak-anak di sekolah negeri dengan harapan biaya yang lebih ringan. Namun, kenyataan berbanding terbalik.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait