Viral! Guru SD di Lebak Mandi Lumpur Akibat Tanah Longsor

Iskandar Nasution
Perjuangan para guru di Lebak, Banten: Mandi lumpur setelah sepeda motor tergelincir di jalan longsor. Sebuah kenyataan pahit bagi pengabdian di daerah terpencil. Foto Tangkapan Layar Video

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Dua orang guru SD di Bayah, ,Lebak, Banten, mendadak jadi sorotan setelah video mereka yang jatuh ke dalam lumpur akibat tanah longsor, viral di media sosial. Kejadian ini terjadi saat keduanya sedang pulang dari sekolah melewati jalan rusak dan licin akibat hujan deras.

Dalam video amatir yang direkam oleh salah satu rekan mereka, Ira Siti Humairoh, terlihat dua guru tersebut terjatuh setelah sepeda motor mereka tergelincir di jalan yang tertutup lumpur. Tubuh keduanya tampak penuh lumpur, sementara mereka berusaha bangkit dan melanjutkan perjalanan. Kejadian ini berlangsung di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Lebak.


Perjuangan guru di tengah jalan berlumpur akibat longsor, mengingatkan kita akan pentingnya infrastruktur yang aman untuk pendidikan. Foto Tangkapan Layar video

Menurut Ira, saat itu mereka sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah dan sempat terhalang oleh beberapa titik jalan yang tergerus longsor. “Saat melintasi jalan yang paling parah, dua rekan saya terjatuh. "Saat melewati jalan yang paling rusak, dua rekan saya tergelincir dan terjatuh.Mereka langsung jatuh ke tanah dan tubuh mereka penuh lumpur,” kata Ira saat ditemui, Jumat (15/11/2024).

Kondisi jalan di daerah tersebut memang cukup memprihatinkan, terutama pada musim hujan. Jalanan yang terbuat dari tanah ini seringkali terkena longsor, membuatnya licin dan sulit dilalui. Para guru yang bertugas di daerah terpencil seperti ini harus berjuang ekstra keras setiap hari, bahkan sering kali menghadapi bahaya seperti kecelakaan akibat kondisi jalan yang buruk.

Ironisnya, meski Kecamatan Bayah merupakan wilayah yang dekat dengan industri besar seperti pabrik semen, infrastruktur di daerah ini masih sangat tertinggal. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kegiatan sehari-hari masyarakat, terutama para guru yang harus menempuh perjalanan jauh dengan kondisi jalan yang berisiko tinggi.

Bagi para guru yang bertugas di daerah tersebut, risiko kecelakaan seperti ini sudah menjadi hal yang biasa. “Selain jarak yang jauh, lokasi sekolah yang berada di atas perbukitan membuat jalanan sangat rawan longsor. Saat musim hujan seperti ini, jalan seringkali tiba-tiba longsor dan membahayakan nyawa kami,” ujar Ira.

Perjuangan para guru ini seharusnya menjadi cermin bagi pemerintah dan calon pemimpin daerah untuk tidak hanya berjanji, tetapi juga bertindak nyata. Masyarakat dan dunia pendidikan menantikan adanya perbaikan infrastruktur yang memadai agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Tak hanya guru, warga Desa Cidikit juga mengungkapkan keluhan serupa. Ilpan, salah seorang warga, menyebutkan bahwa jalan yang rusak dan licin membuat banyak orang, terutama anak-anak sekolah, terjatuh saat musim hujan. "Jalan ini sudah lama rusak, dan setiap kali musim hujan, kondisi jalan semakin berbahaya. Kami sudah sering meminta perbaikan, tapi belum ada tanggapan nyata," ujarnya.

Ilpan juga mengkritik janji-janji politisi yang hanya muncul saat musim pencalonan. "Saat pemilihan, calon datang menawarkan janji, tapi kenyataannya jalan ini tetap rusak," tambahnya.

Diharapkan, dengan adanya kejadian ini, perhatian terhadap kondisi infrastruktur di daerah-daerah terpencil seperti Kecamatan Bayah dapat segera ditingkatkan, demi keselamatan dan kenyamanan para pendidik yang setiap hari berjuang memberikan ilmu kepada generasi muda.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network