LEBAK, iNewsPandeglang.id – Kisah dua guru dari Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, viral di media sosial setelah video amatir menunjukkan mereka terjatuh dari motor saat melewati jalan rusak dan berlumpur. Kedua guru itu, yang mengenakan jaket dan seragam, harus melewati jalan berbatu dan licin akibat longsor yang menutupi jalan.
Tampak dalam video, pakaian dan motor mereka dipenuhi lumpur kuning, namun keduanya terus berusaha melanjutkan perjalanan. Video itu dengan cepat viral di berbagai platform media sosial.
Seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @inforangkasbitung, terlihat mereka mengangkat tas yang kotor ke atas jok motor dengan diam, tanpa keluhan. Suara perempuan dalam video tersebut terdengar menyemangati, "Semangat Pak, sudah terlanjur basah sekalian hujan bersihkan dulu," ucapnya dalam video tersebut, dikutip Jumat (15/11/2024).
Video ini mendapat banyak perhatian dan komentar dari netizen yang tersentuh dengan perjuangan para guru ini demi mendidik anak-anak di pedalaman. Banyak netizen yang mengapresiasi dedikasi mereka, bahkan menyebut mereka sebagai "pahlawan sejati."
Tidak hanya menyukai unggahan tersebut, berbagai tanggapan juga memenuhi kolom komentar. Salah satunya dari akun @_malik*****11 yang menulis singkat namun sarat makna, “Real pahlawan.”
Komentar lain dari *@nu_***r menyebutkan, “Guru seperti mereka patut diberi penghargaan. Rela kotor demi anak bangsa, respect buat bapaknya!”
“Itu guru-guru SDN 5 Cidikit. Longsor menutup jalan, jadi mereka harus menerobos. Beberapa di antaranya bahkan tinggal jauh dari kampung ini!," tulis akun @r********ni.
Peristiwa ini terjadi di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Banyak netizen menyebut mereka sebagai "pahlawan sejati" karena dedikasi mereka yang besar, bahkan saat harus berhadapan dengan kondisi jalan yang sulit demi mengajar di pelosok.
Kondisi miris seperti ini tak hanya terjadi di Bayah. Masih banyak jalan rusak yang serupa di Kecamatan Cigemblong, Cihara, Cijaku, dan wilayah lainnya di Lebak Selatan. Masalah ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah, terutama bagi calon bupati dan gubernur mendatang, yang diharapkan dapat membawa perubahan infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat dan kelancaran pendidikan di daerah. Momentum Pilkada Lebak dan Pilgub Banten ini seharusnya menjadi titik balik bagi para calon pemimpin untuk fokus pada perbaikan infrastruktur yang sangat mendesak.
"Semoga para calon bupati Lebak yang semalam debat pernah lewat jalan sini," tulis warga lainnya.
Kondisi infrastruktur yang rusak dan tidak memadai di berbagai daerah di Lebak Selatan, termasuk jalan-jalan yang dipenuhi longsor dan berlumpur, bukan hanya mengancam keselamatan para pengajar, tetapi juga menghambat kemajuan pendidikan di daerah pedalaman.
Ironisnya, kondisi miris ini bertentangan dengan kenyataan bahwa Kecamatan Bayah, yang merupakan kawasan dengan industri besar seperti pabrik semen, masih mengalami keterbelakangan infrastruktur yang signifikan. Seharusnya, potensi ekonomi di daerah ini bisa mendukung pembangunan infrastruktur yang memadai untuk seluruh masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
Perjuangan para guru ini seharusnya menjadi cermin bagi pemerintah dan calon bupati mendatang untuk tidak hanya berbicara soal janji, tetapi segera bertindak nyata. Tidak ada lagi alasan untuk menunda perbaikan yang sudah sangat mendesak. Masyarakat dan dunia pendidikan menantikan perubahan yang nyata dan berkelanjutan.
Pemerintah wajib memperhatikan dan bertindak demi kesejahteraan rakyat, terutama di daerah-daerah yang terabaikan ini. Sudah saatnya perubahan dimulai, dan ini adalah tanggung jawab kita semua.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait