JAKARTA, iNewsPandeglang.id — Kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 92 Tol Cipularang pada 11 November 2024 kembali memicu perbincangan hangat tentang reputasi jalur ini yang sering disebut angker. Dalam insiden tersebut, sebuah truk bermuatan berat mengalami rem blong dan menabrak kendaraan di depannya, mengakibatkan 30 orang terluka dan satu orang meninggal dunia.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang, khususnya di sekitar kawasan Gunung Hejo. Berbagai kisah mistis dan mitos mengiringi kawasan ini, membuat banyak orang percaya bahwa Tol Cipularang tidak sekadar jalur biasa, melainkan "angker" dan menyimpan misteri.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai alasan Tol Cipularang dianggap angker, sebagaimana dirangkum oleh iNews.id pada Selasa (12/11/2024):
Mengapa Tol Cipularang Dianggap Angker?
Tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta dan Bandung memang dikenal memiliki kontur jalan yang berbahaya. Beberapa titik, khususnya di KM 90 hingga KM 100, sering menjadi lokasi kecelakaan, terutama saat cuaca buruk atau ketika lalu lintas padat. Meski banyak kecelakaan yang bisa dijelaskan secara teknis, masyarakat sekitar justru memiliki pandangan berbeda.
Warga sekitar meyakini bahwa kecelakaan di Tol Cipularang bukan hanya akibat faktor jalan, tetapi juga pengaruh “penunggu” Gunung Hejo yang marah. Menurut cerita yang berkembang, Gunung Hejo diyakini merupakan tempat bertapa Prabu Siliwangi, raja legendaris dari Kerajaan Pajajaran. Tempat ini dianggap suci dan dihormati sebagai lokasi petilasan bersejarah.
Misteri Gunung Hejo dan Prabu Siliwangi
Gunung Hejo, yang berada di sekitar jalur Tol Cipularang, menyimpan berbagai cerita mistis. Bagi sebagian masyarakat, gunung ini bukan sekadar bukit hijau biasa. Ada kepercayaan bahwa Prabu Siliwangi, salah satu tokoh besar Kerajaan Pajajaran, pernah bertapa di gunung ini untuk mencari pencerahan ketika menghadapi situasi sulit.
Menurut para sesepuh, ada "penunggu" gaib yang menjaga Gunung Hejo, dan mereka tidak suka jika wilayah ini diganggu atau dilintasi tanpa izin. Beberapa kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang bahkan dipercaya sebagai "peringatan" dari penunggu gunung bagi mereka yang tidak menghormati keberadaan gaib tersebut.
Mitos dan Pengalaman Mistis di Tol Cipularang
Selain kisah tentang Prabu Siliwangi, berbagai cerita mistis sering dialami oleh para pengemudi yang melintasi Tol Cipularang. Sejumlah orang melaporkan mendengar suara-suara aneh atau melihat penampakan misterius yang mengganggu konsentrasi mereka. Ada juga kisah mengenai mobil "penumpang gaib" yang muncul di kursi belakang kendaraan mereka secara tiba-tiba.
Fenomena-fenomena tersebut menambah kesan angker di jalur ini, apalagi ketika insiden terjadi di tengah kondisi yang tampaknya baik-baik saja. Beberapa pengemudi merasa lebih waspada atau bahkan takut melewati titik-titik tertentu di Tol Cipularang, terutama pada malam hari atau saat cuaca buruk.
Faktor Teknis dan Alam yang Menjadi Penyebab Kecelakaan
Meski cerita-cerita mistis ini menarik, kita tetap perlu menyadari bahwa faktor teknis dan alam sangat berperan dalam setiap insiden di jalan raya. Tol Cipularang memiliki kontur jalan yang menurun dan berkelok-kelok, yang membuat pengemudi, terutama truk bermuatan berat, sulit mengendalikan kendaraan. Rem yang tidak kuat menahan beban saat jalan menurun dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Selain itu, kondisi cuaca juga berpengaruh. Pada musim hujan, jalan di Tol Cipularang bisa menjadi licin, membuat pengemudi kehilangan kendali jika kurang hati-hati. Sikap pengemudi yang sering melebihi batas kecepatan juga menjadi faktor penting dalam tingginya angka kecelakaan di sini.
Keberadaan Makam dan Ritual di Sekitar Gunung Hejo
Di sekitar Gunung Hejo, terdapat bangunan yang diyakini sebagai makam atau petilasan suci. Juru kunci gunung, Jaya Sukaya, menjelaskan bahwa tempat ini dulunya merupakan lokasi bertapa dan dihormati masyarakat Purwakarta sebagai kawasan sakral. Banyak orang mengadakan ritual pemujaan untuk menghormati arwah atau penunggu yang dipercaya menjaga kawasan tersebut.
Ritual ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam, dengan harapan agar tidak terjadi kecelakaan atau bencana di sekitar Gunung Hejo dan Tol Cipularang. Namun, tetap ada insiden-insiden tragis yang terjadi di kawasan ini, menambah kesan mistis dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Apakah Semua Ini Benar?
Terlepas dari berbagai kisah mistis yang beredar, penting bagi kita untuk tetap waspada dan bijak saat melewati jalur seperti Tol Cipularang. Dalam ajaran Islam, diyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Sering kali, kecelakaan di jalan raya lebih disebabkan oleh faktor teknis, kesalahan manusia, dan kondisi lingkungan, bukan oleh makhluk gaib atau hal-hal mistis.
Meskipun mitos seperti ini dapat menambah warna dalam budaya lokal, kita sebaiknya fokus pada keselamatan berkendara dengan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas, menjaga konsentrasi, dan berdoa sebelum memulai perjalanan. Mitos tentang Tol Cipularang mungkin menarik, tetapi keselamatan dan ketenangan dalam berkendara tetap menjadi prioritas utama.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait