QINGDAO, iNewsPandeglang.id – Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia dan China berakhir dengan hasil mengecewakan bagi skuad Garuda. Meski mendominasi penguasaan bola dengan statistik 76 persen, Indonesia harus menelan kekalahan tipis 1-2 di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) malam WIB.
Kekalahan ini menyisakan banyak pertanyaan, terutama terkait performa tim yang dianggap jauh dari harapan. Usai laga, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan analisis mendalam tentang penyebab kekalahan timnya.
Dia tidak segan-segan menyebutkan satu faktor yang mencengangkan dan memotivasi. "Sebagai langkah awal, saya ingin mengucapkan selamat kepada Timnas China atas keberhasilan mereka meraih kemenangan ini. Kedua tim memiliki keinginan untuk menang, tetapi keinginan China untuk menang lebih kuat daripada Indonesia," ungkapnya dalam konferensi pers.
Pernyataan ini menimbulkan gelombang reaksi di kalangan pendukung dan pengamat sepak bola. Mengapa sebuah tim yang dianggap lebih unggul dari segi penguasaan bola bisa kalah?
Menurut Shin, meskipun Timnas Indonesia menunjukkan kemampuan dalam mengendalikan permainan, motivasi dan tekad untuk memenangkan pertandingan masih kurang.
Kekalahan ini mengakhiri tren positif Timnas Indonesia yang sebelumnya belum terkalahkan di Grup C. Skuad Garuda kini duduk di posisi lima klasemen dengan koleksi tiga poin dari empat laga, sementara China mengejar di urutan enam dengan poin yang sama.
Dengan dua laga penting menanti di bulan November menjamu Jepang dan Arab Saudi Shin Tae-yong harus bekerja keras untuk membangkitkan motivasi dan semangat para pemainnya. "Kita harus belajar dari kekalahan ini dan memperbaiki apa yang salah. Motivasi harus ditingkatkan agar kita bisa meraih hasil positif di pertandingan mendatang," tegasnya.
Momen ini menjadi pelajaran bagi Timnas Indonesia untuk tidak hanya meningkatkan keterampilan di lapangan, tetapi juga menumbuhkan semangat juang yang diperlukan untuk bersaing di level internasional. Pertarungan berikutnya akan menjadi ujian nyata bagi kemampuan Shin Tae-yong dan anak asuhnya untuk bangkit dari keterpurukan. Apakah mereka bisa menunjukkan perubahan yang diharapkan? Hanya waktu yang akan menjawab.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait