PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Ketupat adalah makanan yang menjadi tradisi khas Idul Fitri di Indonesia. Asal usul ketupat memiliki akar dalam budaya dan tradisi masyarakat Indonesia, khususnya yang berlatar belakang agraris. Ketupat memang memiliki makna mendalam dalam tradisi dan budaya di Indonesia.
Selain sebagai simbol kebersihan, kesucian, dan keselamatan, ketupat juga menjadi simbol persatuan, perdamaian, serta kerukunan antar sesama umat Islam.Dengan mengonsumsi ketupat, umat Muslim diharapkan untuk mengakui kesalahan, saling memaafkan, dan memperkuat hubungan sosial dalam suasana yang penuh keberkahan seperti pada Hari Raya Idul Fitri.
Proses pembuatan ketupat yang rumit seolah-olah menggambarkan perjalanan hidup manusia yang penuh dengan kesulitan dan rintangan. Namun, setelah melalui proses yang panjang dan sulit tersebut, ketupat menjadi simbol kemakmuran dan keberkahan yang diharapkan setelah Hari Raya.
Sebagai makanan khas Indonesia, ketupat juga memiliki nilai-nilai budaya yang dalam, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Idul Fitri serta berbagai upacara adat di masyarakat Nusantara.
Kata "ketupat" atau "kupat" berasal dari bahasa Jawa, yaitu "ngaku lepat", yang berarti "mengakui kesalahan" menurut laman NU Online. Dengan demikian, ketupat menjadi simbol penting dalam proses memaafkan dan saling mengakui kesalahan di antara sesama umat Muslim.
Bentuk ketupat yang terbuat dari anyaman janur kelapa dan memiliki bentuk segi empat memiliki makna filosofis yang mendalam. Bentuk segi empat tersebut mencerminkan prinsip "kiblat papat lima pancer", yang mengingatkan bahwa manusia pada akhirnya akan kembali kepada Allah SWT. Selain itu, ketupat juga melambangkan penolak bala bagi masyarakat Jawa.
Ketupat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah makanan yang terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman dari pucuk daun kelapa. Proses pembuatan ketupat dimulai dengan mengisi anyaman dari daun kelapa dengan beras, kemudian direbus hingga matang. Bentuk segiempat dari ketupat melambangkan prinsip "kiblat papat lima pancer", yang menandakan bahwa ke mana pun manusia pergi, pasti akan kembali kepada Allah SWT.
Meskipun bahan dasar ketupat adalah beras, setelah proses pengukusan, ketupat dianggap sebagai karbohidrat pengganti nasi dan menjadi bagian penting dari hidangan khas pada Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.
Secara historis, ketupat juga menjadi bagian dari tradisi selametan pasca-panen yang ditujukan kepada Dewi Sri, Dewi Kemakmuran. Dalam tradisi ini, ketupat digunakan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, dan Dewi Sri dihormati sebagai pemberi kemakmuran dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah asal usul ketupat, makanan yang menjadi tradisi Idul Fitri di Indonesia. Dengan demikian, ketupat tidak hanya menjadi hidangan khas Idul Fitri yang lezat, tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya dan tradisi yang kaya dalam masyarakat Indonesia.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait