Simulasi Gempa M8,5 dan Tsunami, Warga Anyer Panik Berhamburan Cari Tempat yang Lebih Tinggi

Iskandar Nasution
Simulasi gempa berkekuatan M8,5 dan tsunami mengguncang wilayah Anyer, Banten, membuat ratusan warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat yang lebih tinggi. Foto iNews/Iskandar Nasution

ANYER, iNewsPandeglang.id - Simulasi gempa berkekuatan M8,5 dan tsunami mengguncang wilayah Anyer, Banten, membuat ratusan warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat yang lebih tinggi. Meskipun hanya sebuah latihan, namun suasana kacau balau tersebut mengingatkan warga akan kengerian bencana sebenarnya yang pernah mereka alami, Kamis (28/2/2024).

Pengalaman tsunami pada tahun 2018 membuat kesadaran akan bahaya bencana semakin tinggi. Gempa di perairan Selat Sunda memicu gelombang tsunami yang menghancurkan pemukiman warga dan menimbulkan korban jiwa. 

Simulasi ini merupakan skenario penanganan bencana dengan skala 8,5 SR. Dinas Potensi Maritim TNI AL dan Pangkalan TNI AL Banten bekerja sama dengan berbagai instansi dan masyarakat setempat. Warga di Anyer dan Carita Pandeglang, yang parah terdampak tsunami pada tahun 2018, menjadi fokus simulasi ini.

Tinah  salah seorang warga, mengaku pernah merasakan tsunami pada tahun 2018 lalu. Saat itu, banyak warga berlarian mencari tempat yang lebih tinggi. "Simulasi ini hampir sama dengan peristiwa saat itu, namun kini lebih siap menghadapi bencana karena sudah dilatih oleh pihak yang berwenang," katanya.

Menurutnya, salah satu cara yang dia pelajari adalah dengan cara berlindung dan bertahan di reruntuhan rumah sebelum berlari ke tempat yang lebih tinggi jika terjadi air laut naik atau bencana tsunami.

Sementara  Kolonel Laut (P) Arif Rahman, Danlanal Banten menjelaskan bahwa , kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam memahami sistem mitigasi penanggulangan bencana dan meminimalkan dampak korban jiwa akibat potensi terjadinya bencana.

"Latihan ini melibatkan sejumlah instansi seperti Basarnas Banten, Polairud, PMI, RAPI, dan puluhan masyarakat sekitar," ujarnya.

Pihak TNI AL berharap agar seluruh pihak yang terlibat dapat memahami gambaran sistem mitigasi penanggulangan bencana alam, mencegah secara dini, dan meminimalkan dampak korban jiwa, harta benda, serta sarana dan prasarana akibat bencana alam yang terjadi.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network