Buntut Bau Menyengat Pabrik Kimia, Emak-emak Demo Kantor PT Chandra Asri

Iskandar Nasution
Buntut Bau Menyengat Pabrik Kimia, Emak-emak Demo Kantor PT Chandra Asri. Foto iNews/Iskandar Nasution

CILEGON, iNewsPandeglang.id - Sejumlah emak-emak menggelar aksi demonstrasi dilakukan di depan kantor Chandra Asri di Ciwandan, Cilegon, Banten. Diduga kesal karena pihak PT Chandra Asri enggan melihat kondisi warga yang terdampak bau gas menyengat akibat kebocoran pabrik kimia tersebut, Selasa (23/1/2024).

Pantauan di lokasi, aksi emak-emak berunjuk rasa di depan kantor PT Chandra Asri di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten pada tanggal 23 Januari menjadi gejolak. Massa aksi, yang didominasi oleh kaum emak-emak, bahkan melemparkan beberapa benda ke perusahaan kimia tersebut. Mereka menuntut agar pihak perusahaan peduli terhadap warga yang terdampak bau kimia menyengat

Meskipun pihak terkait menyatakan aman, bau akibat kebocoran kembali muncul dan mengganggu aktivitas warga di dua kampung, yaitu Kopo Nagrek dan Pengabuan di Kelurahan Gunung Sugih. Aksi demo dadakan tersebut menjadi tuntutan agar pihak perusahaan turun langsung ke rumah korban yang terdampak gas hidrokarbon, bukan hanya datang ke kantor desa. 

Muthaharoh salah seorang pengunjuk rasa menyatakan bahwa aksi dadakan ini merupakan respons spontan dari para emak-emak di dua kampung. Mereka mengakui masih merasakan aroma menyengat karena kedekatan kampung mereka dengan lokasi pabrik. 

"Kami meminta agar pihak perusahaan turun langsung ke rumah-rumah warga dan tidak hanya berkoordinasi di tingkat kelurahan. Saat ini, mereka mengungkapkan bahwa belum merasakan adanya bantuan dari pihak pabrik kimia tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, pada Senin sore kemarin, hasil pengujian melalui parameter gas oleh Dinas Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa bocornya bahan kimia dari pipa air yang terhirup oleh masyarakat masih berada di bawah baku mutu. Hasil pengujian laboratorium dianggap dapat dipertanggung jawabkan.

Direktur Legal External Affairs & Circular Economy PT. Chandra Asri Petrochemical, Edi Rivai, menyatakan bahwa pihaknya sudah menangani kebocoran dan telah melakukan shutdown, di mana aktivitas pabrik dalam kondisi tidak berproduksi. Namun, kenyataannya, masyarakat sekitar masih mengaku mencium aroma menyengat tersebut.

 

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network