7 Keutamaan Solat Dhuha Bagi Yang Melaksanakannya

Milati Azmiawati
(Foto: Freepik)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Solat Dhuha, juga dikenal sebagai Sholat isyraq (syuruq), adalah salah satu bentuk ibadah dalam agama Islam yang dilakukan pada waktu pagi setelah matahari terbit dan berakhir sekitar 15 menit sebelum waktu salat Dhuhr. Solat yang terdiri dari 2 hingga 12 rakaat ini memiliki berbagai keutamaan bagi mereka yang melaksanakannya. Dilansir dari Muslimmatters pada Jumat (19/08/2023) berikut 7 Keutamaan solat Dhuha

1. Sedekah bagi seluruh Anggota tubuh

"Di pagi hari, setiap persendianmu harus memberikan sadaqah (sedekah). Setiap SubhanAllah adalah sadaqah, setiap Alhamdulillāh adalah sadaqah, setiap La Ilaha Illa Allah adalah sadaqah, setiap Allahu Akbar adalah sadaqah, setiap perintah kebaikan adalah sadaqah, dan setiap larangan kejahatan adalah sadaqah, dan semua ini dapat dicapai melalui dua rakʿah solat Duha."

Hadis ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya solat Duha. Setiap dua rakaat solat Dhuha dianggap seperti sedekah dari setiap anggota tubuh kita. Solat Dhuha juga merupakan cara untuk menunjukan bahwa kita bersyukur kepada Allah (swt).

2. Ibadah bagi mereka yang sering bertaubat

Nabi bersabda: "Tidak ada yang tekun dalam melaksanakan solat Duha kecuali orang yang sering bertaubat (awwāb), dan itu adalah doa orang yang sering bertaubat." [4] Istilah "Salat al-Awwabeen" berasal dari hadis ini, di mana Rasulullah menekankan bahwa hanya mereka yang sering bertaubat ialah mereka yang gigih dalam mengerjakan solat Duha dengan rutin. Dengan demikian, salah satu tanda tulusnya pertobatan adalah kembali kepada Allah (swt) tidak hanya dengan menghentikan dosa besar, tetapi juga berusaha dengan tekun meningkatkan amal, terutama solat-solat sunnah.
 

 3. Sunnah yang dianjurkan Rasulullah

Abu Hurairah raḍyAllāhu 'anhu (semoga Allah meridainya) meriwayatkan "Kekasihku (Nabi) menasehatiku untuk melakukan tiga hal, yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat solat Dhuha, dan tidak tidur sebelum mengerjakan solat Witr.[5]

Imam al-Qurtubi raḍyAllāhu 'anhu (semoga Allah meridainya) berkata: "Nasihat Rasul kepada Abu Hurairah dan Abu ad-Dardā’ mengindikasikan keutamaan solat Dhuha, serta pahala yang besar dari solat tersebut dan juga maknanya. Oleh karena itu, mereka menjaga kebiasaan ini dan tidak pernah meninggalkannya."[6]

4. Pahala mengerjakan solat Dhuha setara dengan mengerjakan ibadah Haji dan Umrah.

Nabi bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan solat Fajar kemudian duduk di tempat shalatnya sambil mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian mengerjakan dua rakaat, dia akan diberi pahala seakan-akan dia telah melakukan Haji dan Umrah, dengan pahala yang sempurna, sempurna, sempurna." [7]

Catatan: Ini tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan Haji.
 

5. Pengampunan dosa-dosa seseorang.

Abu Hurairah raḍyAllāhu 'anhu (semoga Allah meridainya) melaporkan bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa secara teratur mengerjakan dua rakaat solat Dhuha, dosa-dosanya akan diampuni, bahkan jika dosanya sebanyak busa di laut." [8]

Nabi juga bersabda: "Jika seseorang duduk di tempat shalatnya setelah menyelesaikan shalat Fajar hingga dia mengerjakan dua rakaat solat Dhuha, dan dia tidak mengucapkan kecuali kata-kata yang baik, dosa-dosanya akan diampuni, bahkan jika dosanya lebih banyak daripada busa di laut." [9]

6. Allah akan mencukupimu!

Nabi bersabda: "Allah Yang Maha Tinggi berfirman: 'Wahai anak Adam, janganlah kamu lengah untuk mengerjakan empat rakaat salat untuk-Ku di awal harimu, maka Aku akan mencukupimu pada akhir harinya.'" [12]

Dalam riwayat lain: "Allah Yang Maha Tinggi berfirman: 'Wahai anak Adam, shalatlah kepada-Ku di awal harimu dengan empat rakaat dan Aku akan mencukupimu pada akhir harinya.'" [13]

Makna "cukup" dalam hadis-hadis ini, menurut berbagai ulama, mencakup perlindungan Allah dari segala kejahatan dan bahaya, perlindungan dari kesesatan dan dosa, meredakan kecemasan dan kekhawatiran, serta pengampunan atas kekurangan pada hari tersebut, atau kombinasi dari semuanya. Renungkan fakta bahwa Allah, Sang Pencipta dan Pemberi Rezeki, akan mencukupimu atas segala kebutuhan duniawimu dengan cara-Nya.

Para ulama berbeda pendapat apakah hadis ini merujuk pada 4 rakaat solat Dhuha atau merujuk pada shalat Fajar beserta sunahnya. Ulama yang berpendapat bahwa hadis ini merujuk pada solat Dhuha antara lain adalah Abu Dāwūd, at-Tirmidhi, al-Irāqi, Ibn Rajab, dan lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya seorang mukmin bijak berupaya melaksanakan kedua pandangan ini - shalat Fajar dan sunahnya serta empat rakaat solat Dhuha - untuk memaksimalkan pahala, perlindungan, dan berkah.

7. Istana di Surga.

Anas bin Malik raḍyAllāhu 'anhu (semoga Allah meridai dia) meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan dua belas rak'ah Duha, Allah akan membangun baginya istana dari emas di Surga." [14]

Abu ad-Dardā’ raḍyAllāhu 'anhu (semoga Allah meridai dia) meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat Duha, ia tidak akan termasuk dalam golongan yang lalai. Dan barangsiapa yang menunaikan empat rak'ah, ia akan termasuk dalam golongan orang-orang yang beribadah. Dan barangsiapa yang menunaikan enam rak'ah, itu akan mencukupinya di hari itu. Dan barangsiapa yang menunaikan delapan rak'ah, ia akan termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa. Dan barangsiapa yang menunaikan dua belas rak'ah, Allah akan membangun baginya istana di Surga." [15]
 

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network