PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Jika kamu merasa sudah mencoba segalanya untuk menurunkan berat badan tapi tidak melihat perubahan yang besar, mungkin ada yang salah dengan cara makanmu. Biasanya, saat kamu mulai diet, berat badan akan turun lebih cepat, tapi seiring berjalannya waktu dan berat badan yang hilang semakin banyak, penurunan berat badan bisa menjadi lebih lambat. Ini disebut proses plateau, kondisi di mana jumlah kalori yang kamu bakar sama dengan jumlah kalori yang kamu makan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 alasan mengapa berat badan sulit turun meskipun sudah menerapkan diet.
Apa saja alasannya? Dilansir dari Healthline pada Selasa (08/08/2023), berikut ulasannya.
1. Tidak mencatat apa yang kamu makan
Penelitian menunjukkan bahwa mencatat makanan yang kamu makan bisa membantu kamu turunkan berat badan. Orang yang rajin mencatat berapa jumlah kalori yang mereka makan saat diet biasanya berhasil menurunkan lebih banyak berat badan dibanding yang tidak melakukannya. Tapi, bagi orang yang punya masalah gangguan makan seperti anoreksia, kebiasaan mencatat makanan bisa berbahaya. Menghitung kalori dan terus-terusan mencatat makanan bisa memperburuk masalah ketakutan untuk makan.
2. Tidak mengonsumsi cukup protein
Makan makanan yang mengandung protein sangat penting saat ingin menurunkan berat badan. Beberapa penelitian tentang diet tinggi protein menunjukkan bahwa makanan berprotein tinggi bisa membuat perut merasa kenyang lebih lama, hal ini karena adanya pengaruh protein pada hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin. Dengan begitu kamu bisa menghindari makan berlebihan, menurunkan berat badan, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Tidak makan makanan alami
Saat diet, memilih kualitas makanan sama pentingnya seperti mengatur jumlah kalori. Makan makanan alami seperti daging, telur, sayur, dan buah bisa membuat kamu lebih sehat sekaligus mengontrol nafsu makan. Makanan alami biasanya membuat lebih kenyang daripada makanan olahan. Perlu diingat, banyak makanan olahan yang diklaim "sehat" meski sebenarnya tidak terlalu bergizi.
4. Kamu tidak cukup berolahraga
Berolahraga secara teratur bisa membantu kamu turunkan berat badan. Menurut berbagai sumber, olahraga aerobik dan latihan angkat beban terbukti efektif dalam membantu penurunan berat badan. Namun, olahraga saja kurang efektif dalam menurunkan berat badan, kamu harus mengkombinasikannya dengan diet yang tepat. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli diet untuk membantu menemukan diet dan olahraga apa yang paling cocok untukmu.
5. Kamu masih minum minuman yang mengandung gula
Minuman yang mengandung gula tinggi bisa membuat kamu gemuk. Minuman bergula tinggi di sini bukan hanya minuman kaleng, soda, atau minuman sachet. Ini juga termasuk minuman jus instan yang biasa kamu temui di supermarket. Bahkan jus yang terbuat dari buah alami pun sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak, karena buah yang manis seperti buah mangga mengandung kalori yang cukup tinggi. Sehingga tidak baik jika dikonsumsi berlebihan saat dalam program diet.
6. Kurang Tidur
Kurang tidur adalah salah satu faktor penting untuk kesehatan fisik, mental, dan juga berat badan. Tidur yang tidak cukup adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk obesitas. Studi menunjukkan bahwa kurang tidur atau terlalu banyak tidur keduanya bisa menyebabkan obesitas, karena kualitas dan intensitas seseorang berpengaruh pada metabolisme tubuh. Jumlah tidur yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 7-8 jam di malam hari, 8-10 jam untuk remaja, dan 9-16 jam untuk anak-anak dan bayi.
7. Harapan yang tidak realistis
Menurunkan berat badan bukanlah proses yang instan, apalagi jika ingin menurunkannya dalam jumlah yang banyak. Banyak orang kehilangan kesabaran sebelum mencapai target berat badan ideal mereka. Memiliki harapan yang tidak realistis tentang jumlah penurunan berat badan adalah salah satu tantangan yang harus dilewati. Penurunan berat badan tidak selalu berjalan lurus. Akan ada proses terjadinya plateau, di mana berat badan mengalami stuck dan tidak berubah. Saat itu terjadi, cobalah melakukan evaluasi apakah diet dan olahraga yang dilakukan sudah tepat.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait