PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejumlah desa di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten mengalami krisis air bersih. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumber air yang selama ini dimanfaatkan mengering dampak musim kemarau melanda wilayah tersebut.
Para warga tersebut terpaksa mencari air bersih dengan jarak jauh menggunakan jerigen dan dipikul dengan jalan kaki, mereka mengantri di sumur yang masih ada sumber air meskipun airnya kotor. Tak jarang pula banyak warga yang terpaksa membeli jika ada uang.
Di Kecamatan Patia ini ada beberapa desa yang terancam mengalami krisis air bersih seperti di Desa Ciawi, Babakan Kesik, Pasir Gadung, Simpang Tiga dan Cimoyan sebagian.
"Musim kemarau air sulit, sumur-sumur kami kering. Selama ini cuma mengandalkan air sumur yang lokasinya jauh itupun antre dan terancam kering juga. Kalau keinginan mah pengennya dibantu ya. Ini juga kalau ada duit buat air minum kita beli, kalau gak punyamah yah gimana, terpaksa begini (Air kotor)," ujar Tarsih warga setempat saat ditemui di lokasi, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, Camat Patia Supratman mengatakan bahwa ada beberapa desa di Kecamatan Patia yang mengalami kekeringan sehingga untuk pasokan air bersih kesulitan.
"Untuk saat ini memang belum kering betul, namun beberapa minggu ke depan pasti akan terjadi kekeringan. Di Kecamatan Patia kalau air banyak. Persawahan memang kering, tapi yang kami butuhkan sementara ini yaitu air bersih untuk air minum," ucapnya.
Untuk mandi, cuci kata camat, masih ada beberapa sungai yang bisa dimanfaatkan warga. Sedangkan untuk air minum masyarakat saat ini sedang kewalahan. Warga di Kecamatan Patia saat ini untuk air minum kebanyakan membeli air mineral isi ulang.
Adapun tempat-tempat kekeringan lanjut camat, ada beberapa desa yang dimungkinkan krisis air bersih di antaranya Desa Ciawi, Babakan Kesik, Pasir Gadung, Simpang Tiga dan Cimoyan sebagian.
Pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminta bantuan air bersih. " Untuk sementara ini kami minta bantuan ke PDAM pak, kemarin juga pas TMMD ada, di kantor kecamatan sendiri air sumur sudah kering jika di bor pun bukan menimbulkan air yang bersih tapi jelek tidak bisa dijadikan air untuk minum," tuturnya.
Kendati demikian, untuk jalur SPAM ke rumah-rumah dari PDAM di Kecamatan Patia ini, Supratman mengaku belum bisa teralisasi. Ia pun tidak mengetahui pasti kendalanya masalah tersebut. Camat berharap kepada pihak terkait dalam hal ini PDAM untuk bisa masuk ke Kecamatan Patia.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait