Berulah Lagi Charlie Hebdo, Picu Kemarahan dengan Kartun Menghina Bencana Gempa di Turki dan Suriah

Rahman Asmardika
Berulah Lagi Charlie Hebdo, Picu Kemarahan dengan Kartun Menghina Bencana Gempa di Turki dan Suriah. Foto tangkap layar postingan twitter @Charlie_Hebdo

PARIS, iNewsPandeglang.id - Majalah satire Prancis Charlie Hebdo kembali berulah sehingga  memicu kemarahan di sosial media media usai menerbitkan kartun  yang diduga mengolok-olok gempa Turki dan Suriah. Bencana gempa yang berkekuatan magnitudo 7,8 itu telah menelan ribuan nyawayang padahal dunia internasional semua berempati.

Kartun yang dibuat oleh seniman Pierrick Juin memperlihatkan gambaran bangunan yang hampir rubuh di tengah tumpukan puing dengan tulisan: “Tidak perlu mengirim tank.”

Warganet mengatakan kartun itu mengolok-olok tragedi yang berdampak pada jutaan orang di Turki dan Suriah, menyebut gambar itu "menjijikkan", "memalukan", "menjijikkan", dan mirip dengan "ujaran kebencian", demikian diwartakan Al Jazeera.

Seorang wanita bernama Sara Assaf menanggapi dengan mengatakan bahwa dia menarik dukungannya untuk majalah tersebut.

“Je ne suis plus Charlie” (Saya bukan lagi Charlie), tulisnya, mengacu pada slogan “Je suis Charlie” (Saya Charlie) yang diadopsi oleh pendukung Charlie Hebdo setelah serangan 7 Januari 2015 di kantor mereka.

Pada hari itu, dua bersaudara yang mengaku berafiliasi dengan Al-Qaeda melepaskan tembakan di kantor majalah satire Prancis tersebut di Paris, menewaskan 12 orang sebagai pembalasan atas penggambaran kartun Nabi Muhammad SAW dalam Islam.

Serangan itu memicu curahan solidaritas global dengan Prancis serta perdebatan tentang apa yang dimaksud dengan kebebasan berbicara.

“Kami bersamamu selama rasa sakitmu. Apa yang kita alami sekarang adalah bencana bagi umat manusia!” kata seorang pengguna, sebelum menambahkan: "Tidak, ini bukan humor."

Cendekiawan Muslim Amerika Omar Suleiman berkata: “Mengejek kematian ribuan Muslim adalah puncak dari bagaimana Prancis telah merendahkan kita dalam segala hal.”

Beberapa pengguna mencatat bagaimana orang Turki telah melakukan pawai dukungan setelah serangan 2015, bersatu mendukung kampanye "Je suis Charlie", hanya untuk dibalas dengan apa yang dianggap banyak orang sebagai cemoohan.

Seorang pengguna mengatakan kartun itu memamerkan “semangat asli” dari Charlie Hebdo, sementara yang lain mengatakan “satu-satunya sumber pendapatan untuk surat kabar ini adalah Islamofobia”.

Komik strip itu bahkan mendapat balasan dari Ibrahim Kalin, juru bicara kepresidenan Turki, yang menyebutnya sebagai “barbar” dalam tweetnya.

Beberapa pendukung Charlie Hebdo berusaha membela komik tersebut, menyebutnya sebagai “satire” dan membutuhkan “konteks”

Artikel ini telah tayang di halaman okezone.com dengan judul Charlie Hebdo Kembali Berulah, Picu Kemarahan dengan Kartun Mengejek Bencana Gempa di Turki dan Suriah

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network