WELLINGTON, iNewsPandeglang.id – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Kamis, (19/1/2023) menyatakan mundur dari jabatannya sekaligus dari dunia politik. Perdana menteri wanita itu membuat pengumuman yang mengejutkan tak dapat lagi melanjutkan kepemimpinannya.
Arden akan mundur dari jabatannya paling lambat awal Februari nanti. Dia juga juga menegaskan tidak mencalonkan diri kembali pada pemilu mendatang.
Belum diketahui permasalahannya, sambil menahan air mata, politikus perempuan berusia 42 tahun itu bahwa dia telah melalui lima setengah tahun yang sulit sebagai perdana menteri.
Arden juga mengaku mengaku hanya manusia biasa, dan perlu menyingkir dari dunia politik.
“Kami memberikan semua yang kami bisa, selama kami bisa, dan inilah waktunya. Dan bagi saya, inilah waktunya (untuk mundur),” ujar Ardern dalam konferensi pers.
Partai Buruh Selandia Baru yang berkuasa di Selandia Baru akan menggelar pemungutan suara pada Minggu (22/1/2023) untuk memilih pemimpin baru pengganti Ardern. Pemimpin partai terpilih akan menjadi perdana menteri sampai pemilihan umum berikutnya.
Masa jabatan Ardern sebagai pemimpin berakhir paling lambat 7 Februari dan pemilihan umum akan diadakan pada 14 Oktober.
Ardern mengatakan dia yakin Partai Buruh akan memenangkan lagi pemilu mendatang.
Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Grant Robertson, yang juga menjabat sebagai menteri keuangan, mengatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Buruh berikutnya.
Komentator politik Ben Thomas mengatakan pengumuman Ardern adalah kejutan besar karena hasil jajak pendapat masih menempatkannya sebagai perdana menteri pilihan negara itu. Kendati demikian, dukungan untuk partainya telah turun dari level yang dicapai pada pemilu 2020. Masih belum jelas, siapa kandidat potensial yang bakal menggantikan Jacinda Ardern.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
