JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Serangan jantung terjadi secara tiba-tiba, kita harus mengetahui pertolongan pertama jika melihat orang yang terkena serangan jantung.
Serangan jantung merupakan kondisi darurat medis Ketika terjadi penghentian aliran darah yang membawa oksigen ke jantung akibat penyumbatan. Kondisi ini dapat merusak otot jantung karena tidak mendapat suplai oksigen dan dapat membahayakan nyawa.
Mengetahui langkah-langkah pertama penolongan pertama, merupakan hal penting yang sejatinya wajib diketahui semua orang.
Hal ini Bertujuan agar kita bisa menolong keluarga, teman, atau bahkan orang lain dalam kondisi darurat. Termasuk ketika melihat orang tersebut mengalami serangan jantung.
Jangan panik jangan bingung, melansir laman resmi Rumah Sakit MountSinai New York, Senin (31/10/2022) berikut di bawah ini ulasan singkat 6 pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk menolong orang yang terlihat tampak terkena serangan jantung.
1. Posisi: Bantu orang yang terkena serangan jantung untuk duduk, istirahat, dan cobalah untuk tetap tenang.
2. Longgarkan pakaian yang dipakai orang tersebut, jangan sampai pakaian ketat membuat orang tersebut semakin sesak.
3. Tanyakan apakah orang tersebut mengonsumsi obat nyeri dada, seperti nitrogliserin untuk kondisi jantung yang diketahui. Jika ada obat yang dikonsumsi, bantu orang yang terkenal serangan jantun tersebut untuk meminumnya.
4. Jika rasa sakit yang dirasakan tidak segera hilang dengan istirahat atau dalam waktu 3 menit setelah minum obat, segera hubungi bantuan medis.
5. Jika orang tersebut tidak sadarkan diri dan tidak responsif, hubungi ambulans atau nomor darurat setempat, kemudian sambil menunggu lakukan tindakan CPR.
6. Jika bayi atau anak tidak sadar dan tidak responsif, lakukan CPR 1 menit, lalu hubungi ambulans, rumah sakit, atau nomor darurat setempat.
Sebagai catatan, dalam menolong orang terkena serangan jantung, ada beberapa hal yang tak boleh dilakukan. Pertama, jangan tinggalkan pasien sendirian kecuali untuk meminta bantuan, jika perlu. Jangan biarkan orang tersebut menyangkal gejalanya dan meyakinkan untuk tidak meminta bantuan darurat, abaikan permintaannya.
Selanjutnya, sebaiknya kita jangan menunggu untuk melihat apakah gejalanya hilang dan terakhir, dilarang untuk memberikan pasien apa pun melalui mulut kecuali obat jantung yang telah diresepkan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
