JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Modus penipuan dengan mengatasnamakan pihak perbankan masih marak beredar. Salah satunya melalui pesan singkat dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dengan mengatasnamakan pihak bank, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Adapun, pesan singkat tersebut berisi informasi perubahan tarif transaksi menjadi Rp150.000 per bulan, serta link pengisian data pribadi.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menegaskan bahwa, informasi tersebut tidak benar dan berasal dari sumber tidak resmi. Untuk itu, perseroan mengimbau nasabah untuk tetap waspada dan tidak melakukan pengisian data pribadi melalui link yang tersebar.
Hal itu sebagai langkah pencegahan tersebarnya data pribadi nasabah kepada pihak yang tidak bertanggungjawab.
"BRI mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap modus tindak kejahatan social engineering," kata Aestika dalam keterangan resminya dikutip Minggu (11/9/2022).
Perseroan juga mengimbau nasabah untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.
Sebagaimana diketahui, social engineering merupakan tindakan kejahatan yang memanipulasi psikologis korban untuk membocorkan data pribadi dan data transaksi korban.
Media yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam antara lain, telepon, SMS, e-mail, media sosial, dan lainnya.
Adapun, data yang perlu dijaga oleh nasabah meliputi nomor rekening, nomor kartu PIN, username, dan password digital banking, serta kode OTP.
"Apabila mendapat notifikasi melalui sms atau email yang tidak dilakukan, nasabah diimbau segera menghubungi contact center BRI di 14017 atau 1500017 untuk melakukan pemblokiran kartu ATM," lanjut Aestika.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait