iNewsPandeglang.id - Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebagian orang, memiliki keterbatasan fisik.
Sejatinya, keterbasan fisik ini bukanlah penghalang bagi seorang, contohnya penyandang disabilitas untuk bisa menjalani hidup dengan normal dan mandiri. Bahkan bisa sukses dan berprestasi seperti orang biasa pada umumnya.
Tengok saja contohnya Louisa Handojo, difabel yang juka sekaligus seorang motivator. Meski memiliki keterbatasan fisik, dengan memiliki tubuh setinggi 74 sentimeter, Louisa nyatanya bisa menjadi sosok inspiratif bagi orang-orang normal di luar sana yang mungkin justru merasa minder dengan hidupnya.
Wanita kelahiran 1974 ini pun menceritakan awal mula dirinya bisa menjadi seorang motivator seperti sekarang. Ternyata, hal itu berawal dari sebuah keajaiban Tuhan yang bisa membuatnya melahirkan seorang anak yang normal.
Louisa menyebut, saat kandungannya memasuki usia 6 bulan, dia mengaku makin tersiksa. Jantung, ginjal dan paru-parunya terasa sesak karena desakan janinnya yang semakin besar.
Namun, pada akhirnya keajaiban dialaminya. Proses kelahiran lewat operasi caesar yang penuh resiko itu dilewatinya. Bayinya lahir dengan sehat dan normal pada pada 15 Juni 2005 dengan panjang 41 sentimeter dan berat 1,65 kilogram.
“Jadi waktu itu saya itu dapat mukjizat melahirkan bayi normal. Jadi dengan keadaan yang seperti ini, tinggi saya 74 cm, tapi Tuhan itu begitu besar, kasih ujian buat saya mengandung selama 6 bulan 10 hari, kemudian saya melahirkan secara sesar,” cerita Louisa, dalam siaran langsung Podcast aksi nyata, dikutip dari kanal Youtube Partai Perindo, Sabtu, (3/9/2022).
Saat itu, MURI (Museum Rekor Indonesia) pun mencatat, bahwa Louisa adalah wanita pertama dengan tubuh 74 sentimeter yang berhasil melahirkan. Putri tercinta Louisa sendiri, ia beri nama Maria Gabriella Handoyo.
“Dari situ akhirnya banyak stasiun televisi, hampir semua stasiun televisi meliput saya. Kemudian seminggu kemudian saya dapat MURI dengan predikat wanita terpendek di Indonesia yang melahirkan bayi normal,” imbuhnya.
Hingga saat ini, di balik tubuhnya yang mungil itu tersimpan semangat yang masih begitu besar. Louisa juga aktif menjadi pembicara dan motivator di berbagai acara. Bahkan dia mempunyai impian untuk menjadi seperti Nick Vujicic, motivator terkenal dunia meski mengaku tidak memiliki latar belakang pendidikan formal public speaking.
“Pertama kali itu benar-benar tidak disengaja dan tidak diprepare ya. Karena apa? Nggak ada background jadi pembicara sama sekali. Ini mengalir saja istilahnya ya,” tutupnya.
Loiusa juga berharap tak hanya ingin memotivasi orang-orang di Indonesia saja, namun juga sampai ke luar Indonesia. Melalui kisahnya, semoga kita semua bisa belajar untuk tidak selalu melihat kekurangan yang ada, karena sejatinya di balik suatu kekurangan pasti terdapat suatu kelebihan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait