Perindo: Beras Bansos Dikubur karena Busuk Tak Masuk Akal!

Muhammad Farhan
Foto: MNC Portal

JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Viralnya pemberitaan mengenai sejumlah bantuan sosial (Bansos) dalam bentuk bahan makanan pokok di tanah Jalan Tugu Jaya, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok menarik perhatian publik. Pasalnya, bansos tersebut merupakan bentuk bantuan Presiden kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi lantaran wabah pandemi Covid-19 dalam beberapa waktu belakangan. Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Perindo, Efraim Yerry Tawalujan mengungkapkan alasan penimbunan beras hingga membusuk karena terkena air hujan, sebagai suatu hal yang tidak masuk akal. Baginya, jika petugas yang melaksanakan distribusi bansos yang berupa beras, tepung dan telur tersebut, seharusnya sudah memahami bagaimana pengaturan penyimpanan sembako tersebut. "Bagi saya alasan penimbunan bansos lantaran sudah membusuk tersebut sebagai suatu hal yang tidak masuk akal. Distribusi bahan pokok di truk-truk itu sudah dapat dipastikan menggunakan terpal sebagai penutup sehingga apabila busuk karena kena hujan itu tidak mungkin," ujar Yerry saat tampil sebagai narasumber Podcast Aksi Nyata Perindo, Minggu (7/8/2022). Yerry yang pernah menjadi petugas pelayanan sosial selama 20 tahun, menjelaskan pengaturan pembagian bahan pokok pasti sudah menimbang masa kadaluarsa sembako tersebut. Ia mengungkapkan khusus beras, masa kadaluarsanya mencapai dua tahun, sehingga pembusukan beras menjadi alasan yang terkesan mengada-ada. "Kita dahulu saat hendak mendistribusikan beras, pasti sudah harus bekerja sesuai SOP (Standard Operational Procedure). Kita harus tahu masa berlaku dari beras itu, bagaimana mendistribusikannya dan sebagainya sehingga aneh sekali kalau bahan-bahan pokok itu bisa membusuk sampai harus ditimbun," kata Yerry. Dia pun mengaku semakin mengeherankan karena vendor yang mendistribusikan pengiriman bansos itu dipertanggungjawabkan oleh perusahaan ekspedisi ternama di Indonesia. Berdasarkan pengalaman perusahaan ekspedisi yang bertahun-tahun tersebut, menurut Yerry, mengindikasikan ketidakcocokan pernyataan alasan penimbunan bansos tersebut. "Kan yang mendistribusikan itu perusahaan JNE, masa iya mereka tidak paham bagaimana menyimpan dan mengirim bansos bahan pokok itu. Ini tidak masuk akal bagi saya alasan penimbunannya karena rusak," terang Yerry. Diketahui, podcast aksi nyata Perindo yang diampu oleh Herjuno Syahputra selaku pemandu dialog, bertemakan Polemik Dugaan Penimbunan Bansos di Depok, Kok Bisa?. Podcast aksi nyata ditayangkan secara langsung via media sosial dan portal berita online yakni Instagram Partai Perindo, RCTI+, Okezone, Sindonews.com, iNews.id, YouTube, Facebook, Twitter dan Website Partai Perindo.



Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network