TAIWAN, iNewsPandeglang.id - Ketegangan yang membara antara Taiwan dan China semakin terus memanas. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat memicu Perang Dunia Ketiga.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan dilaporkan telah membatalkan cuti beberapa perwira dan tentara dan memobilisasi pasukan pertahanan udara untuk "bersiap untuk perang" dalam perkembangan terbaru dalam sebuah kisah yang telah mengancam akan meningkat selama berbulan-bulan.
Taiwan juga telah mengadakan latihan militer terbesarnya yang mensimulasikan penolakan pasukan penyerang, ketika sekutu utama China, Rusia, berusaha merebut Ukraina.
Dikutip CNA, pekan lalu, kota-kota di seluruh Taiwan ditutup selama 30 menit untuk latihan militer nasional, dengan polisi membuat orang-orang masuk ke tempat penampungan dan warga berlarian dengan tangan di kepala.
Itu terjadi ketika China pekan lalu membuat ancaman yang bonafid ke Taiwan, dengan mengatakan bahwa jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengunjungi negara itu, yang ingin mempertahankan kemerdekaannya dari China.
China memperingatkan bahwa militernya tidak akan pernah "duduk diam" jika dia mengunjungi Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing. Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa itu akan menjadi "campur tangan kotor dalam urusan dalam negeri China" jika Pelosi mengunjungi Taiwan, dan memperingatkan bahwa itu akan mengarah pada "perkembangan dan konsekuensi yang sangat serius."
"Kami ingin memberi tahu Amerika Serikat sekali lagi bahwa China siap siaga, Tentara Pembebasan Rakyat China tidak akan pernah tinggal diam, dan China akan mengambil tanggapan tegas dan tindakan balasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata Zhao di sebuah konferensi pers rutin setiap hari.
Ditanya tindakan apa yang mungkin diambil PLA, Zhao berkata: "jika dia berani pergi, mari kita tunggu dan lihat."
Selama panggilan telepon pada Kamis (28/7/2022) lalu, Presiden China Xi Jinping memperingatkan mitranya dari AS Joe Biden bahwa Washington harus mematuhi prinsip satu-China dan "mereka yang bermain api akan binasa karenanya".
Biden mengatakan kepada Xi bahwa kebijakan AS tentang Taiwan tidak berubah dan bahwa Washington sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait