JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Maskapai Wings Air melakukan penerbangan perdana di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Hal ini akan dilakukan mulai 5 Agustus 2022 mendatang.
Berikut fakta Bandara Pondok Cabe mulai layani penerbangan komersial yang dirangkum di Jakarta, Minggu (31/7/2022).
1. Rute Penerbangan
Wings Air melakukan penerbangan pertama pukul 07.00 WIB dari Bandara Radin Inten II di Tanjung Karang, Lampung (TKG), menuju Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, Banten (PCB) pukul 08.00 WIB dengan nomor penerbangan IW1715.
Arah sebaliknya dilakukan pada pukul 12.10 WIB dari Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, Banten (PCB) menuju Bandara Radin Inten II di Tanjung Karang, Lampung (TKG) pukul 13.10 WIB dengan nomor penerbangan IW1714.
Kemudian, penerbangan dari Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, Banten (PCB) pukul 08.20 WIB dan tiba di Bandara Cepu pukul 09.55 WIB dengan nomor penerbangan IW1910.
Arah sebaliknya, dilakukan pada pukul 10.15 WIB dari Bandara Cepu menuju Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, Banten (PCB) pukul 11.50 WIB dengan nomor penerbangan IW1911.
2. Juga Layani Penerbangan pada 10 Agustus 2022
Sedangkan untuk keberangkatan tanggal 10 Agustus 2022, melayani penerbangan dari Bandara Pondok Cabe menuju Bandara Purbalingga serta sebaliknya.
3. Rute Penerbangan pada 10 Agustus 2022
Kota Asal Purbalingga (PWL), Kota Tujuan: Pondok Cabe (PCB) dengan nomor terbang IW.1710, berangkat pukul 08.20 WIB - Jadwal Tiba 09.30 WIB.
Kota Asal: Pondok Cabe (PCB), Kota Tujuan: Purbalingga (PWL) dengan nomor terbang IW-1711, berangkat pukul 09.50 WIB - Jadwal Tiba 11.00 WIB.
4. Sejarah Bandara Pondok Cabe
Bandara yang memiliki runway berukuran 45 meter x 2.500 meter ini sejak Perang Dunia ke II ternyata sudah memiliki posisi penting bagi pasukan sekutu dalam menahan laju invasi Jepang di Indonesia.
Melansir dari tniad.mil.id, Pentingnya posisi Bandara Pondok Cabe dibuktikan dari penempatan pesawat tempur sekutu kala itu. Jet tempur taktis sekutu seperti Hawker Hurricane milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF), Vickers Vildebeest, dan bomber torpedo Fairey Albacore, ditempatkan di sini dalam jumlah besar di bawah Skuadron 36 dan Skuadron 100 RAF.
Bandara Udara Pondok Cabe ini dulunya merupakan pangkalan militer di era Perang Pasifik. Pasukan sekutu yang datang ke Jawa pada 1942, menyiapkan rencana pertahanan udara.
Dalam rencana tersebut disiapkan sejumlah lapangan terbang di bagian barat Jawa, yakni Pondok Tjabe (Pondok Cabe), Tjisaoek (Cisauk), Andir (kini Lanud Husein Sastranegara) di Bandung, dan Tasikmalaya.
Masing-masing diberi 32 pesawat tempur. Pondok Tjabe dan Tjisaoek dinilai cocok untuk tempat perlindungan karena tersamar oleh kerimbunan sekitar. Pondok Tjabe secara khusus direncanakan menerima dua skuadron pesawat tempur Hawker Hurricane milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF).
Rencana berubah ketika Jepang telah menyerang Sumatera. Pondok Tjabe menerima 25 unit Hawker Hurricane RAF yang sebagian besar belum siap beroperasi.
RAF dan Angkatan Udara Australia (RAAF) juga mereorganisasi skuadron pesawat pengebom mereka setelah mundur dari Singapura dan Malaya. Kini, RAAF menerjunkan CAC Wirraway sebagai pelengkap Hawker Hurricane, Vickers Vildebeest, dan bomber torpedo Fairey Albacore.
Jepang pada akhirnya menyerah dan Bandara Pondok Cabe jatuh kembali ke tangan Belanda hingga Agresi Militer Sekutu berakhir pada 1950.
Kemudian bandara bandara di Indonesia dinasionalisasi oleh TNI AU, termasuk Bandara Pondok Cabe yang akhirnya membentuk segitiga emas bersama Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Budiarto Curug.
Bandara Pondok Cabe saat ini dikenal sebagai markas homebase dari maskapai Pelita Air Service yang merupakan anak perusahaan PT. Pertamina yang juga menjadi pengelola bandara tersebut.
Selain itu Bandara Pondok Cabe juga menjadi pangkalan udara untuk Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut), Puspenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat) dan Ditpolairud (Direktorat Polisi Air dan Udara).
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait