INDRAMAYU, iNewsPandeglang.id - Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Turdem (40) yang bekerja di Arab Saudi meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dipulangkan ke Indonesia.
Pasalnya, warga Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu itu ketakutan dan sudah tidak kuat lagi bekerja di Arab Saudi. Bahkan, menurut pengakuan Turdem kepada pihak keluarga, dia sempat mendapat ancaman bakal ditusuk oleh keponakan dari majikannya di sana.
Kondisi inilah yang kemudian memaksa Turdem membuat sebuah rekaman video berdurasi 58 detik untuk meminta tolong kepada Presiden Jokowi agar bisa memulangkannya ke tanah air. Kuat dugaan, Turdem sendiri dikirimkan ke Arab Saudi secara unprosedural pada Februari 2022 lalu.
"Assalamualaikum, pak presiden tolong saya. Saya kerja di Saudi bertempat di Harja. Saya sudah gak kuat, aku kerja di sini 24 jam, aku di sini kurang makan, kurang tidur. Tolong aku pak presiden, tolong aku ingin pulang," ujarnya dalam rekaman video yang diterima MNC Portal Indonesia, Minggu (17/7/2022).
Mengetahui kondisi yang dialami Turdem, pihak keluarga pun akhirnya mengadu ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) cabang Indramayu. Pada kesempatan itu, ayah dari Turdem, Ribut (66), mengaku sangat khawatir dengan kondisi anak keduanya itu di sana, terlebih sudah adanya ancaman. Hal inilah yang membuat rasa khawatirnya menjadi bertambah, takut kejadian tidak diinginkan bakal menimpa anaknya tersebut.
Menurut Ribut, Turdem di Arab Saudi sudah seperti robot. Dia dipaksa bekerja nonstop 24 jam dan tidak diberi makan.
Selain itu, majikannya juga sangat cerewet dan galak kepada Turdem. "Di sana, anak saya kerja di majikan janda, cerewet, terus galak. Apalagi keponakannya sampai ngancam-ngancam anak saya," ucapnya.
Ribut menyampaikan, ancaman tersebut berawal saat Turdem tengah membetulkan regulator kompor di rumah majikannya yang rusak.
Kemudian, lanjut dia, keponakan majikannya itu meminta agar Turdem membawakan semacam solatip. Namun, saat diberikan Turdem justru dimarahi. "Katanya salah bukan itu, terus diambilkan barang lain juga salah, sampai diancam-ancam. Saya sangat berharap anak saya bisa dipulangkan," tuturnya.
Sementara itu, SBMI Cabang Indramayu bakal membawa permasalahan PMI atau TKW yang mendapat ancaman tidak mengenakan di Arab Saudi itu ke ranah hukum sesuai dengan permintaan pihak keluarga.
Ketua SBMI Indramayu, Zaenuri menuturkan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan somasi terhadap pihak sponsor. Namun, somasi itu tidak direspon sama sekali. "Sehingga kami akan menempuh jalur hukum dengan melapor ke Polres Indramayu," ujarnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait